Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang "Spin Off", Aset BTN Syariah Tembus Rp 54,3 Triliun

Kompas.com - 12/02/2024, 13:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah melaporkan posisi aset BTN Syariah menjadi Rp 54,3 triliun pada 2023.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, jumlah tersebut tumbuh sebesar 19,79 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 45,3 triliun.

“Kenaikan aset BTN Syariah yang sudah lebih dari Rp 50 triliun ini, membuat perseroan memiliki kewajiban untuk melakukan spin off BTN Syariah dan mendirikan BUS yang akan dilaksankan tahun ini,” kata dia dalam koferensi pers Paparan Kinerja BTN per 31 Desember 2023, Senin (12/2/2024).

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK 12/2023 mengenai kewajiban pemisahan atau “spin-off” bagi Unit Usaha Syariah (UUS).

Baca juga: Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat Dinilai Akan Menguntungkan

Beleid itu menyatakan, bank yang memiliki UUS dengan nilai aset UUS telah mencapai 50 persen dari total nilai aset induknya atau jumlah aset paling sedikit Rp 50 triliun, wajib melakukan pemisahaan UUS.

Sebelumnya, santer berita yang menyebut BTN akan melakukan spin off pada 2024 ini dengan mengakuisisi Bank Muamalat.

Lebih lanjut, Nixon menyebut BTN mencetak laba bersih senilai Rp 702,3 miliar pada 2023.

Nilai tersebut tumbuh hingga 110,5 persen secara tahunan dibandingkan perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 333,6 miliar.

"Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan BTN Syariah sebesar 17,4 persen menjadi Rp 37,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 31,6 triliun," imbuh dia.

Baca juga: Misi Penyelamatan Bank Muamalat di Balik Upaya Merger dengan BTN Syariah


Menurut dia, peningkatan signifikan juga terjadi pada dana pihak ketiga (DPK) BTN syariah yang tumbuh sebesar 20,7 persen menjadi Rp 41,8 triliun pada 2023. Sebagai catatan, pada tahun sebelumnya DPK BTN Syariah tercatat sebesar Rp 34,64 triliun.

"Penyaluran pembiayaan dan perolehan DPK tersebut merupakan salah satu hal yang menopang aset BTN Syariah," tandas Nixon.

Sebagai informasi, induk usahanya yakni BTN mencetak laba bersih senilai Rp 3,5 triliun pada 2023. Angka tersebut tumbuh 14,94 persen secara tahunan dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya senilai Rp 3,04 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com