JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN melaporkan, proses merger unit usaha syariahnya alias BTN Syariah dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk masih terus berjalan.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, saat ini prosesnya masih dalam tahap pengumpulan dan analisis data yang ada.
"Kan seluruh perjanjiannya dilihat, laporan keuangan dilihat," kata dia ketika ditemui di Jakarta, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Lampu Hijau OJK untuk Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
Ia mengaku belum dapat memberikan gambaran lebih detail mengenai hasil dari uji tuntas (due diligent) terhadap Bank Muamalat karena prosesnya belum mencapai tahap final.
"Masih diatur," imbuh dia.
Nixon menuturkan, sejauh ini belum menemukan kesulitan dalam proses uji tuntas yang tengah berlangsung.
"Di April, kami ambil keputusan, go or not go," terang dia.
Baca juga: Jelang Spin Off, Aset BTN Syariah Tembus Rp 54,3 Triliun
Nixon menegaskan, keputusan untuk melanjutkan merger ini tidak akan berlangsung lama setelah uji tuntas selesai dilangsungkan.
"Tidak akan lama, yang pasti tahun ini," tandas dia.
Sebagai informasi, merger BTN Syariah dan Bank Muamalat ini menjadi salah satu aksi korporasi perbankan yang paling dinantikan.