Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Proses Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat?

Kompas.com - 11/03/2024, 07:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN melaporkan, proses merger unit usaha syariahnya alias BTN Syariah dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk masih terus berjalan.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, saat ini prosesnya masih dalam tahap pengumpulan dan analisis data yang ada.

"Kan seluruh perjanjiannya dilihat, laporan keuangan dilihat," kata dia ketika ditemui di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Baca juga: Lampu Hijau OJK untuk Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam koferensi pers Paparan Kinerja BTN per 31 Desember 2023, Senin (12/2/2024).KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam koferensi pers Paparan Kinerja BTN per 31 Desember 2023, Senin (12/2/2024).

Ia mengaku belum dapat memberikan gambaran lebih detail mengenai hasil dari uji tuntas (due diligent) terhadap Bank Muamalat karena prosesnya belum mencapai tahap final.

"Masih diatur," imbuh dia.

Nixon menuturkan, sejauh ini belum menemukan kesulitan dalam proses uji tuntas yang tengah berlangsung.

"Di April, kami ambil keputusan, go or not go," terang dia.

Baca juga: Jelang Spin Off, Aset BTN Syariah Tembus Rp 54,3 Triliun

Nixon menegaskan, keputusan untuk melanjutkan merger ini tidak akan berlangsung lama setelah uji tuntas selesai dilangsungkan.

"Tidak akan lama, yang pasti tahun ini," tandas dia.

Sebagai informasi, merger BTN Syariah dan Bank Muamalat ini menjadi salah satu aksi korporasi perbankan yang paling dinantikan.

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/ANTON_AV Ilustrasi bank.
Uji tuntas yang dilakukan BTN terhadap Bank Muamalat dijadwalkan bakal rampung pada April 2024. Nixon sempat menargetkan keputusan merger akan diambil paling lambat semester II-2024.

Baca juga: Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat Dinilai Akan Menguntungkan

Hingga 31 Desember 2023, aset BTN Syariah telah menyentuh Rp 54,3 triliun. Hal ini membuat unit usaha syariah (UUS) BTN tersebut sudah harus melakukan spin off atau pemisahan diri dari perusahaan induknya.

Hasil merger dua bank tersebut diproyeksikan akan menghasilkan bank syariah dengan aset mencapai Rp 114,6 triliun.

Hal tersebut akan membuat BTN Syariah menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia.

Adapun, saat ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) masih menjadi bank syariah terbesar di Indonesia dengan jumlah aset mencapai Rp 319,8 triliun sampai September 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com