KOMPAS.com - Generasi boomer atau generasi yang lahir antara tahun 1955 hingga 1964, harus menghadapi kenyataan bahwa mereka memiliki tabungan pensiun yang lebih sedikit dibandingkan generasi lainnya.
Berbagai faktor telah berkontribusi terhadap situasi ini, mulai dari dampak ekonomi makro hingga perubahan demografi.
Dikutip dari Nasdaq, Jumat (7/6/2024), berikut adalah lima alasan utama mengapa generasi boomer akhir kesulitan menabung untuk masa pensiun mereka.
Baca juga: Tak Seperti Milenial dan Z, Nih Alasan Boomer Bisa Nimbun Properti
Pertama, terdampak resesi besar.
Menurut Pusat Penelitian Pensiun di Boston College, penyebab utama ketidakberuntungan finansial generasi boomer akhir adalah Resesi Besar yang terjadi dari akhir tahun 2007 hingga pertengahan tahun 2009.
Resesi ini merupakan penurunan ekonomi terpanjang sejak Perang Dunia II. Tingkat pengangguran yang tinggi, anjloknya nilai rumah, dan penurunan tajam di pasar saham menyebabkan kerugian besar bagi banyak orang.
Generasi boomer akhir berada di tahun-tahun puncak penghasilan mereka, usia 40-an, saat resesi melanda.
Baca juga: Nyaris 10 Juta Gen Z Pengangguran, Ternyata Ini Akar Masalahnya
Kedua, kehilangan pekerjaan serta penurunan gaji.
Selain kehilangan pekerjaan, banyak dari generasi boomer akhir yang tidak pernah kembali ke dunia kerja setelah resesi.
Bagi mereka yang berhasil kembali, gaji mereka seringkali tidak kembali ke tingkat sebelumnya. Ini berarti mereka harus mengurangi kontribusi ke akun pensiun pemberi kerja mereka, atau bahkan berhenti menabung sama sekali.
Baca juga: Milenial Indonesia Punya Ketahanan Finansial Tinggi, tapi Mayoritas Belum Merencanakan Masa Depan
Ketiga, masih belum siap menghadapi perubahan kebijakan dan kaget ketika melihat dana pensiun berkurang drastis.
Keempat, perubahan demografi. Perubahan demografi juga berperan penting. Di Amerika sendiri, menurut Pusat Penelitian Pensiun di Boston College, populasi pensiunan yang lebih beragam menyebabkan saldo rata-rata tabungan pensiun tampak lebih kecil.
Kelima, terlalu berharap pada jaminan sosial. Banyak generasi boomer akhir yang bergantung pada Jaminan Sosial untuk menutupi sebagian besar biaya pensiun mereka.
Namun, harapan ini tidak realistis. Jaminan Sosial tidak akan mampu menutupi biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat serta memungkinkan pensiunan untuk mempertahankan gaya hidup mereka saat ini.
Para ahli menekankan bahwa mengandalkan Jaminan Sosial saja adalah pemikiran yang berbahaya.
Baca juga: Kekhawatiran Finansial Terbesar adalah Tak Punya Uang Saat Pensiun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.