Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Pakar E-commerce: Integrasi Vertikal Tidak Ganggu Bisnis Perusahaan Logistik

Kompas.com - 10/06/2024, 13:11 WIB
Anissa DW,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sistem integrasi vertikal yang jamak dilakukan pemain di sektor e-commerce saat ini dinilai sebagai hal yang sah untuk dilakukan.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda. Menurutnya, sistem yang menggabungkan platform belanja online dengan jasa kurir tidak menyalahi aturan. Justru, pola bisnis seperti itu bertujuan untuk memudahkan pengiriman barang dari platform belanja.

Selain itu, imbuhnya, konsumen juga diuntungkan dari penerapan sistem tersebut. Pasalnya, rantai pasok pengiriman barang menjadi lebih efisien karena terhubung antara e-commerce dan penyedia jasa ekspedisi.

“Praktik ini sebenarnya merupakan praktik integrasi vertikal yang memungkinkan satu pihak perusahaan mempunyai lini bisnis atau bekerja sama dengan perusahaan lain dalam satu proses produksi atau distribusi (guna) mendukung kegiatan dari perusahaan tersebut,” kata Nailul.

Baca juga: Bebas Pilih Jasa Kirim, Pengguna Akui Puas Belanja di E-commerce

Nailul menjelaskan, hampir semua pemain e-commerce memberikan kesempatan kepada penjual (seller) memilih perusahaan ekspedisi yang tersedia dan resmi bekerja sama. Hal serupa juga terbuka bagi pengguna atau pembeli (buyer). Mereka bisa memilih perusahaan logistik mana yang ingin digunakan.

Terkait rencana Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mendalami dugaan monopoli Lazada dan Shopee, Nailul mengatakan bahwa dugaan tersebut masih harus dibuktikan.

“Pemilihan kurir bisa kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. Jadi, unsur mematikan usaha e-commerce, merchant, atau jasa kurir lainnya ini yang menurut saya harus dibuktikan oleh KPPU. Saya menduga (KPPU) tidak bisa membuktikan karena pasar yang masih terbuka luas,” ujarnya.

Nailul berpendapat, Lazada, Shopee, dan platform e-commerce lain, seperti Tokopedia, Blibli, dan TikTok Shop, menggunakan strategi yang serupa, yakni sistem integrasi vertikal pada platform. Sistem ini memungkinkan perusahaan ekspedisi terafiliasi ikut bermain dalam bisnis pengiriman barang.

Baca juga: Peran Penting Logistik dalam Pertumbuhan E-Commerce di Indonesia

Shopee, misalnya, menampilkan berbagai pilihan jasa pengiriman berdasarkan kategori harga, kecepatan, dan kapasitas layanan pengiriman.

Meski begitu, pembeli masih dapat mengganti perusahaan logistik yang tersedia berdasarkan kategori yang mereka pilih setelah menyelesaikan pembayaran (checkout) dan sebelum penjual mengirimkan barang.

“Shopee mempunyai (jasa ekspedisi) Shopee Express. Di menu pengiriman, kita tidak memiliki pilihan untuk mengambil jasa kurir lainnya. Semuanya by sistem oleh Shopee,” kata Nailul.

Begitu juga di Tokopedia, Lazada, dan Tiktok Shop. Nama perusahaan logistik tidak tercantum dalam pilihan pertama layanan pengiriman. Pembeli hanya bisa memilih kategori pengiriman, seperti Instant, Reguler, Same Day, Ekonomi atau Hemat, dan Kargo, serta tarif pengiriman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Whats New
Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Wapres Ma'ruf Amin Minta BSI Dukung Pengembangan Sektor Produktif Halal

Whats New
UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar

Earn Smart
Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com