Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Modal ke ETF Kian Deras, Harga Bitcoin Dekati Level Tertinggi Sepanjang Masa

Kompas.com - 10/06/2024, 19:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga Bitcoin kembali meningkat dalam kurun waktu sepekan terakhir, hingga mendekati level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini selaras dengan aliran modal masuk ke instrumen exchange traded-fund (ETF) yang semakin deras.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu kembali diperdagangkan di kisaran 71.000 dollar AS. Nilai ini mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, yakni di level 72.000 dollar AS.

Apresiasi harga Bitcoin terjadi seiring dengan permintaan ETF Bitcoin yang meningkat. Salah satu perusahaan investasi global yang memiliki izin ETF Bitcoin, BlackRock, melaporkan, aliran masuk yang masuk ke instrumen ETF-nya telah mencapai 350 juta dollar AS.

Baca juga: Minat Koin Meme Terus Meningkat, Bitcoin Tersaingi?

"Kenaikan tajam dalam open interest dan aliran masuk ETF menunjukkan minat yang sangat tinggi dari investor institusi dan ritel terhadap Bitcoin," ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).

Menurutnya, tingginya aliran masuk ke ETF mencerminkan kepercayaan investor terhadap kripto yang semakin baik. Berbagai regulasi yang diimplementasikan oleh otoritas kripto setiap negara menjadi penyebabnya.

"Regulasi yang lebih jelas dan mendukung dari pemerintah dapat semakin mendorong pertumbuhan pasar kripto di seluruh dunia," katanya.

Lebih lanjut Oscar menilai, aliran masuk ke dalam ETF Bitcoin menandakan bahwa investor tidak hanya tertarik pada perdagangan jangka pendek. Investor mulai melihat kripto sebagai instrumen jangka panjang.

"Ini merupakan perkembangan positif yang dapat membawa stabilitas lebih lanjut pada pasar kripto," ucapnya.

Sebagai informasi, pada Januari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah memberikan persetujuan kepada perusahaan investasi untuk memperdagangkan ETF dengan basis Bitcoin.

Langkah SEC itu kemudian diikuti oleh otoritas bursa di negara berbagai belahan dunia. Berdasarkan catatan Kompas.com, negara lain yang telah memberikan izin perdagangan ETF Bitcoin ialah Hong Kong dan Thailand.

Baca juga: Apakah Bitcoin Masih Menarik Usai Halving?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com