Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Milenial dalam Mengelola Uang

Sebagian dari milenial menghabiskan upah bulanan tanpa menyisakannya untuk ditabung.

Perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo mengatakan, hal ini merupakan sebagian kesalahan yang banyak dilakukan milenial dalam mengelola keuangan. Milenial cenderung tergoda untuk pengeluaran yang diluar daftar kebutuhannya, seperti untuk nongkrong, belanja, dan jalan-jalan.

"Banyak sekali godaan itu sehingga milenial disarankan menyeimbangkan kehodupannya dan belajar mengelola keuangannya dengan baik sejak dini," ujar Budi kepada Kompas.com, Selasa (5/2/2019).

"Jadi tidak terus menerus menerus penghasilannya besar, tapi akhirnya habis juga," lanjut dia.

Menurut Budi, setidaknya ada enam.kesalahan yang tanpa sadar dilakukan milenial dalam mengelola uang mereka. Berikut poin-poinnya:

1. Berpikir hanya untuk Saat Ini

Kesalahan pertama milenial yang banyak dilakukan adalah hanya memikirkan kepentingan saat ini dan tak berpikir jangka panjang. Hal ini sebenarnya bisa dimaklumi karena milenial di tahap awal masih lajang sehingga hidup untuk dirinya sendiri. Merasa punya penghasilan sendiri dan masih ada dorongan untuk bersenang-senang.

Namun, milenial yang tak memikirkan jangka panjang akan ketar ketir saat berumah tangga nanti. Kebutuhan hidup semakin besar sehingga harus merencanakan keuangan lebih baik.

2. Kurang Siap Menghadapi Kondisi Mendadak

Milenial dianggap kurang persiapan menghadapi situasi yang butuh dana mendadak karena tak menyiapkan dana darurat. Hal ini terjadi karena dorongan konsumsi tinggi setiap punya penghasilan. Prioritasnya menjadi agak berantakan.

"Jadi dia tidak siap menghadapo situasi mendadak. Ujung-ujungnya kesulitan sendiri," kata Budi.

3. Gaya hidup konsumtif

Tak sedikit milenial yang masih sulit membedakan keinginan dan kebutuhan. Berbagai riset menunjukkan, milenial memiliki banyak alternatif untuk membelanjakan uang mereka. Ada yang suka menghabiskan uang untuk traveling, belanja online, hingga beli gadget terbaru.

4. Kurang peduli dengan aset

Milenial cenderung kurang menyadari pentingnya memiliki aset sejak dini. Sebagaimana dikatakan sebelumnya, mereka cenderung menghabiskan uang untuk sesuatu yang memuaskan keinginan mereka atau suatu barang atau suatu pengalaman. Padahal, suatu saat mereka perlu membeli rumah yang harganya tidak bisa dibilang murah. Setidaknya harus ada biaya uang muka yang harus dibayarkan. Sifat konsumtof tersebut membuat milenial sulit membeli aset berupa properti di masa mendatang.

"Jadi boleh senang-senang tapi cari gaya hidup yang seimbang sehingga senang-senang tapi masih bisa menyisihkan untuk membangun aset," kata Budi.

5. Tak punya tabungan pensiun

Menurut Budi, kebiasaan menyisihkan pendapatan untuk tabungan pensiun belum umum di Indonesia. Namun, pos simpanan ini merupakan salah satu kunci pensiun dalam keadaan sejahtera. Banyak kasus di mana pensiunan mengalamk kegagalan dari sisi keuangan karena tak mempersiapkan dana khusus setelah tak lagi bekerja.

6. Kurang ilmu investasi

Investasi belakangan cukup menjadi tren di berbagai kalangan usia dan kelompok, termasuk milenial. Mereka mulai mencoba investasi yang kudah, seperti reksa dana. Namun, sebagian tak sepenuhnya memahami apa itu investasi dan tujuannya. Mereka hanya mengejar imbal hasil tanpa memperhatikan aspek lain dari segi keamanan dan latar belakang investasi tersebut. 

"Sebagian tak pagam potensi keuntungannya bagaimana dan cara mengelola risiko insvestasinya bagaimana," kata Budi.

https://money.kompas.com/read/2019/03/05/173147826/ini-kesalahan-yang-sering-dilakukan-milenial-dalam-mengelola-uang

Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke