Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Cara untuk Lepas dari Jeratan Utang Kartu Kredit

Sebagian beralasan mereka mengambil kartu kredit lainnya untuk menutupi tagihan kartu kredit sebelumnya. Hal ini bisa menjadi mimpi buruk yang tak ada habisnya. Sebab, jika terus hidup dengan utang, maka pengelolaan keuangan jadi tidak efektif. Anda juga sulit untuk menabung.

Sebagaimana dikutip dari Business Insider, sebenarnya ada cara cukup sederhana yang bisa diterapkan untuk menutup tagihan kartu kredit.

Salah satunya menerapkan metode "bola salju" terhadap utang-utang tersebut. Dengan cara ini, nasabah membayar utang dari saldo yang terkecil lebih dulu.

Sebaliknya, ada pula metode "longsor", di mana fokusnya adalah utang dengan tingkat bunga yang paling tinggi terlebih dahulu.

Untuk menentukan metode apa yang akan diambil, pertama-tama Anda harus menentukan prioritaskan utang yang wajib dilunasi sesegera mungkin.

Tuliskan persis berapa banyak utang yang Anda miliki, bersama dengan tingkat bunga pada setiap akun. Kemudian, cari tahu berapa banyak penghasilan yang Anda bawa pulang setiap bulan dan ke mana saja uang itu mengalir saat ini.

Setelah itu, tentukan anggaran apa yang bisa digunakan untuk membayar utang.

1. Metode bola salju

Metode ini adalah mendahulukan penyelesaian utang terkecil. Dengan metode ini, Anda akan membuat daftar pos utang Anda, nilai keseluruhan utang, beserta tingkat bunganya. Kemudian mencari tahu berapa banyak uang yang dapat Anda alokasikan untuk pembayaran utang setiap bulan.

Setelah menyiapkan angka-angka itu, Anda akan membayar penuh utang terkecil dari daftar pos utang tersebut. Sementara untuk pos utang lainnya, Anda bisa melakukan pembayaran minimun. Terus lakukan cara tersebut, mulai dengan menutup utang dengan jumlah terkecil, hingga seluruhnya habis.

2. Metode longsor

Sebaliknya, metode longsor fokus untuk melunasi pos utang dengan nilai paling tinggi. Anda akan memusatkan sisa dana yang dialokasikan untuk membayar utang ke pos utang dengan tingkat bunga tertinggi.

Biasanya, orang memilih metode ini karena opsi yang efisien secara matematis dan akan menghemat banyak uang dari bunga.


Cara lain

Di luar dua metode itu, ada beberapa cara lain yang juga bisa diterapkan untuk lepas dari utang. Pertama, menyesuaikan anggaran dan tabungan setiap bulannya. Dengan demikian, pos pengeluaran perbulan bisa berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi, terutama untuk membayar utang.

Caranya, sebelum bulan berganti, putuskan berapa banyak pengeluaran yang akan dihabiskan untuk bulan berikutnya. Pada akhir bulan, periksa untuk melihat apakah Anda mematuhi perencanaan itu dan bagaimana untuk bisa menyesuaikan pengeluaran berlebih dalam anggaran bulan depan.

Selain itu, hindari godaan untuk menambah utang Anda. Memang sulit untuk menolak ajakan pergi dengan teman-teman untuk nongkrong atau belanja. Tapi ingat, utang sebelumnya masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan.

Jangan menambah masalah baru.

Meski begitu, bukan berarti Anda harus mengandaskan keinginan itu. Carilah jam khusus, seperti happy hour untuk menyantap hidangan di restoran faborit. Biasanya harga yang ditawarkan lebih murah. Selain itu, Anda juga tetap bisa berbelanja saat ada penawaran diskon.

https://money.kompas.com/read/2019/03/12/131400326/ini-cara-untuk-lepas-dari-jeratan-utang-kartu-kredit

Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke