Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Realisasi Dana Kelurahan Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Menurut Direktur Jenderal Perimbangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti, ada sejumlah hal yang membuat realisasi Dana Kelurahan baru sekitar 3,3 persen.

"Nah kalau dilihat dari angka sekarang memang dengan dana kelurahan ini masih sangat rendah," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Penyebab pertama, masih minimnya komitmen daerah. Ia mengatakan, syarat pertama pencairan Dana Kelurahan adalah komitmen daerah untuk ikut serta.

Sebab Dana Kelurahan tersebut merupakan pembiayaan kelurahan yang sifatnya dana bantaun.

Kedua, belum adanya aturan daerah terkait Dana Kelurahan. Aturan daerah ini kata Astera sangat penting sebab mengatur distribusi dan penggunaan Dana Kelurahan tersebut.

"Ini daerah-daerah yang sedang kami dorong terus untuk meningkatkan percepatan dari pada proses ini sehingga bisa selesai," kata dia.

"Kami harapkan di semester pertama 2019 bisa kita selesaikan untuk dana kelurahan," sambung dia.

Dana Kelurahan masuk ke dalam Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditransfer ke daerah. Pembayaranya akan dilakukan secara dua tahap.

Tahap pertama pembayaran akan dilakukan pada Januari-Mei 2019. Sedangkan tahap dua akan dilakukan pada Maret-Agustus 2019.

https://money.kompas.com/read/2019/03/20/101900426/realisasi-dana-kelurahan-masih-rendah-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke