Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ragam Cara Netizen Mengakali Kenaikan Ongkir Belanja Online

JAKARTA, KOMPAS.com - Per 21 Maret 2019 lalu, salah satu penyedia jasa logistik, JNE menaikkan tarif jasa logistiknya hingga 19 persen.

Penyesuaian ini berlaku untuk pengiriman paket dengan kota asal mau pun tujuan ke beberapa wilayah selain Jabodetabek dalam layanan Regular, OKE dan YES.

Kenaikan ongkos kirim (ongkir) ini tentu menjadi perhatian khusus bagi para pehobi belanja online, terutama mereka yang tinggal di daerah luar Jabodetabek yang benar-benar merasakan kenaikan ongkir.

Lalu, bagaimana mereka menyiasatinya?

Dian Permata (24), pegawai pemerintahan yang bekerja di daerah Cikarang misalnya, harus merogoh kocek lebih dalam ketika harus berbelanja online. Pasalnya, ongkos kirim dari Jakarta ke Cikarang yang tadinya hanya Rp 12.000 per kg menjadi Rp 19.000 per kg.

Untuk mengakali tarif ongkir yang menurutnya kian mahal, dia pun meningkatkan nominal belanja online dalam sebulan. Konsekuensinya adalah frekuensi belanja Dian menjadi berkurang.

"Biasanya (belanja) cuma Rp 100.000 sekarang jadi Rp 300.000," ujar dia.

Sementara, Tito July (24) yang berdomisili di Yogyakarta memilih untuk mencari menggabungkan kebutuhan belanja online dengan keluarga. Sekali belanja, dirinya bisa mencapai lebih dari 8 kg.

Untuk ongkos kirim, Tito mengatakan saat ini dia bisa membayar hingga sekira Rp 100.000 sekali belanja dari yang sebelumnya hanya sekira Rp 60.000.

"Dulu kalau belanja cuma habis Rp 800.000 sebulan, sekarang bisa sampai Rp 1 juta. Untuk ongkirnya dari yang biasanya Rp 60.000 sekarang bisa Rp 75.000, terakhir kemarin setelah naik bisa Rp 100.000 lebih," ujar dia.

Tak hanya meningkatkan nominal belanja atau menggabungkan belanjaan dengan keluarga, Ghea Nur (22) dan Aldrina (24) memilih untuk berburu voucher gratis ongkir yang kerap ditawarkan oleh beberapa platform e-commerce. Dengan demikian, mereka terkadang tak perlu pusing memikirkan tarif pengiriman yang meningkat.

"Nunggu promo free ongkir atau flash sale biar enggak berasa-berasa amat ongkirnya," ujar Aldrina.

"Kalau di Shopee pasti ada voucher ongkos kirim, jadi bisa dimanfaatkan," ujar Ghea.

Sementara itu, founder sekaligus CEO Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, guna  mengakali naiknya ongkos kirim untuk berbelanja online, konsumen bisa membandingkan harga barang dari e-commerce yang satu dengan yang lainnya. Sebab, terkadang setiap e-commerce memberikan diskon di musim-musim tertentu.

Hal tersebut bisa menjadi salah satu cara agar tarif pengiriman yang meningkat jadi tak begitu terasa.

"Ini (ongkos kirim) bisa disiasati dengan membandingkan harga dan penawaran. Setahu saya kemarin Tokopedia kasih diskon ongkir. Nah itu bisa dipakai juga," ujar dia.

Nah, bagaimana dengan kamu?

https://money.kompas.com/read/2019/03/25/183000126/ragam-cara-netizen-mengakali-kenaikan-ongkir-belanja-online

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke