Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Lumbung Padi, Merauke Kembali Lepas Ekspor Beras ke Mancanegara

Hasilnya sebanyak 12 ton beras yang berasal dari kota diujung timur negeri tersebut dilepas menuju negara Papua Nugini. Selain itu ada juga ekspor plywood 6.126 m3 ke Oman dan UEA.

Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanan (Barantan) Sriyanto, yang mewakili Kepala Barantan menyampaikan bahwa Merauke adalah salah satu lumbung padi di tanah cendrawasih.

"Diawali saat pak Mentan ekapor perdana beras ke Papua Nugini pada 2017, produksi padi di Merauke terus meningkat," kata Sriyanto saat acara pelepasan komoditas beras tersebut di Merauke, Kamis (28/3/2019).

Seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Minggu (31/3/2019), ia menegaskan bahwa tanah yang sangat subur di Merauke harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencari nilai tambah bagi petani.

Menurut Sriyanto, dari data yang tercatat di Barantan, selain padi, Merauke juga memiliki produk unggulan ekspor lain, diantaranya adalah gambir, kopra dan gaharu.

Tercatat pada 2018m ekspor gambar sebesar 2.646,15 ton atau senilai Rp 66 miliar. Sementara itu ekpsor kopra dalam triwulan pertama tahun 2019, tercatat 89 ton dengan nilai Rp 3,1 miliar.

Adapun ekspor gaharu pada triwulan pertama tercatat sebanyak 6,9 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 2 miliar.

Secara keseluruhan, Provinsi Papua sendiri punya banyak potensi komoditas pertanian yang dapat optimalkan. Hal ini terlihat dari data ekspor komoditas pertanian di provinsi tersebut.

Menurut data Kementan pada 2018 Provinsi Papua telah melakukan ekspor komoditas pertanian dengan nilai 8,2 juta dollar atau sekitar Rp 114,81 miliar.

Komoditas tersebut adalah kelapa sawit, gandum, biji moster, susu, kacang mede, lemak, pakan hewan, gula tebu, kakao, kedelai, tomat, cabai, jagung dan umbi.

Lebih lanjut Sriyanti mengatakan, Barantan lewat program Ayo Galakkan Ekspor (Agro) Generasi Millenial Bangsa (Gemilang) juga membantu para calon eksportir agar dapat menyiapakan komoditasnya sesuai persyaratan sanitary dan phytosanitary (SPS) dari negara tujuan.

"Para calon eksportir dapat mengikuti berbagai pelatihan menyiapkan komoditas yang sesuai dengan persyaratan negara tujuan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke, Muhammad Musdar yang hadir dalan acara tersebut menyampaikan, pelatihan Agro Gemilang akan dilakukan oleh Karantina Merauke secara bertahap. Diharapkan melalui pelatihan ini bisa dapat mencetak para eksportir baru.

Menurutnya pelatihan yang dilakukan bersifat terbuka dan tidak dipungut biaya. Bahkan ia juga menjelaskan jika ada calon eksportir yang membutuhkan bimbingan khusus dapat juga melakukannya secara mandiri ke petugas atau kantor Karantina Merauke.

"Sesuai arahan bapak menteri, kami siap memberikan informasi dan bimbingan agar komoditas daerah ini bisa memberi manfaat dan nilai tambah untuk kita semua," imbuh Musdar.

Adapun Wakil Bupati Kabupaten Merauke Sularso yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa Kabupaten Merauke sendiri punya banyak potensi dibidang non migas terutama komoditas pertanian.

Sularso menyambut baik upaya Kementan serta berbagai instansi yang bersinergi mendorong tumbuhnya sektor ekonomi dibidang pertanian lewat akselerasi ekspor.

Dalam sambutannya ia pun menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk turut bersinergimewujudkan hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa sudah saatnya Merauke yang subur makmur tersebut benar-benar dioptimalkan untuk kesejahteraan bersama.

https://money.kompas.com/read/2019/03/31/134445126/jadi-lumbung-padi-merauke-kembali-lepas-ekspor-beras-ke-mancanegara

Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke