Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurs Rupiah Tertekan Defisit Neraca Dagang dan Perang Dagang

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah dalam sepekan ini masih melemah meski dalam dua hari terakhir rupiah menguat tipis terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (17/5/2019), kurs rupiah menguat 0,01 persen ke Rp 14.450 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah melemah 0,86 persen.

Sedangkan pada laman Bank Indonesia (BI), kurs tengah rupiah tercatat melemah 0,07 persen ke Rp 14.469 per dollar AS. Sementara, dalam sepekan rupiah tercatat melemah 0,85 persen.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, sentimen utama yang memengaruhi pelemahan rupiah sepekan ini adalah faktor global. Dollar AS pun menguat dibalik konflik perang dagang AS dan China yang semakin memanas setelah Donald Trump, Presiden Amerika Serikat mengkritisi adanya ancaman teknologi dan membatasi kegiatan perusahaan Huawei di AS.

Sementara, dari dalam negeri, Faisyal menilai langkah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga di 6 persen juga memicu aksi jual rupiah. 

"BI kurang memberi perhatian lebih pada kondisi rupiah yang melemah cukup signifikan dan pelaku pasar merasa kurang puas akan tindakan BI tersebut, karena tidak ada tindakan pencegahan pelemahan rupiah," kata Faisyal, Jumat.

Di pekan depan, Faisyal memproyeksikan rupiah masih akan melemah karena pelaku pasar masih mengantisipasi seperti apa hasil pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang kini ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia.

Selain itu, perkembangan perang dagang AS dan China juga Faisyal proyeksikan masih berlanjut. Belum lagi ada gejolak memanasnya politik di Timur Tengah. 

"Pelaku pasar juga menantikan minute FOMC yang memberi arahan seperti apa kebijakan The Fed di tengah desakan Trump yang menginginkan suku bunga AS turun," kata Faisyal.

Faisyal memproyeksikan, rupiah bergerak melemah direntang Rp 14.100 per dollar AS hingga Rp 14.550 per dollar AS dalam sepekan ke depan.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menambahkan, pelemahan rupiah sepekan ini karena pengaruh data neraca perdagangan yang defisit 2,5 miliar dollar AS di periode April.

Di ujung pekan ini, rupiah bergerak naik karena adanya kabar Trump akan menunda pemberlakuan impor otomotif hingga enam bulan ke depan pada produk Eropa.

David mengatakan, pengumuman hasil pemilu Indonesia dan data tenaga kerja AS akan menyetir arah pergerakan rupiah pekan depan. Dia memproyeksikan rupiah di pekan depan masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan flat di rentang Rp 14.400 per dollar AS hingga Rp 14.550 per dollar AS. (Danielisa Putriadita)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Rupiah tertekan defisit neraca dagang dan perang dagang

https://money.kompas.com/read/2019/05/17/183026426/kurs-rupiah-tertekan-defisit-neraca-dagang-dan-perang-dagang

Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke