Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Pertumbuhan Ekonomi Tak Stagnan di 5,3 Persen, Ini Strategi Pemerintah

Padahal di tahun 2020 mendatang, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,6 persen.

Sementara itu hingga akhir 2018 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5,17 persen terhadap PDB.

"Jadi pertumbuhan tahun lalu 5,17 itu sudah mulai mendekati maksimum pertumbuhan yang bisa dicapai Indonesia pada periode 3 tahun terakhir 2017-2019," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Rapat Kerja dengan DPR RI di Jakarta, Kamis (13/4/2019).

Pemerintah pun perlu berupaya agar potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terus mentok di level 5,3 persen. Bambang mengatakan, terdapat beberapa strategi yang bakal dilakukan oleh pemerintah, yaitu transformasi struktural yang meliputi revitalisasi industri manufaktur.

Pemerintah mengejar target rasio kontribusi industri pengolahan terhadap PDB hingga di atas 20 persen.

"Selain itu, pengolahan pertanian juga harus di modernisasi artinya produktivitas dari sektor pertanian harus ditingkatkan kemudian pertambangan itu harus dihilirisasi jadi mendorong juga industrialisasi," lanjut dia.

Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan, sektor jasa, seperti pariwisata, juga harus dimodernisasi sehingga bisa menghasilkan pendapatan yang memadai bagi pelakunya.

Selain itu, pemerintah tidak bisa lagi hanya mengandalkan konsumsi sebagai basis pertumbuhan ekonomi. Pemerintah harus kian menggiatkan investasi yang ditargetkan bisa tumbuh di kisaran 7 persen per tahun.

"Selain itu diversifikasi ekspor dan juga menjaga keberlanjutan fiskal dengan adanya stimulus untuk perekonomian," ujar dia.

Adapun dengan target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3 persen hingga 5,6 persen pada 2020, tidak hanya menjaga pertumbuhan konsumsi di seputaran 5 persen, tetapi pemerintah juga perlu yang lebih penting bagaimana mendorong investasi bisa 7 persen bahkan lebih.

Adapun target pertumbuhan ekspor cukup moderat, yaitu sebesar 5,5 hingga 7 persen lantaran kondisi perekonomian global yang tengah diliputi ketidakpastian.

"Ini pun juga bukan hal yang mudah untuk bisa yang untuk bisa dicapai itu," ujar dia.

Sementara, dari segi agregat demand, pertanian, industri manufaktur dan perdagangan harus bisa tumbuh lebih tinggi. Sektor pertanian diharapkan bisa tumbuh sampai 4 persen, industri manufaktur bisa tumbuh hingga 5 persen dan perdagangan 5,4 persen sampai 5,8 persen.

https://money.kompas.com/read/2019/06/13/204700326/agar-pertumbuhan-ekonomi-tak-stagnan-di-5-3-persen-ini-strategi-pemerintah

Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke