Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Rajin Merawat Kulit, Begini Cara Atur Keuangannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi wanita, skincare alias produk perawatan kulit mungkin menjadi pembelian wajib tiap bulan saat menerima gaji. Namun, karena harganya tak murah, kadang skincare kerap menguras kantong.

Bahkan, tak terasa setengah dari gaji bisa ludes hanya untuk membeli skincare.

Tapi, wanita kebanyakan tak ingin menerima risiko saat tak membeli skincare. Menurut sebagian besar wanita, lebih baik membeli skincare ketimbang tak peduli dengan kulit dan ujung-ujungnya terserang risiko penyakit kulit karena polusi maupun sinar UV yang semakin bahaya.

Bila sudah terserang penyakit kulit, justru kebutuhan keuangan dikhawatirkan akan semakin membengkak untuk pengobatan.

Lalu, bagaimana caranya mengatur anggaran keluarga agar kebutuhan merawat kulit dapat selalu tersedia?

Apakah ada cara terbaik agar dapat tetap merawat kulit tetapi tidak mengganggu anggaran keluarga? 

Bagi Anda pecinta skincare, ada baiknya simak cara ini terlebih dahulu agar keuangan Anda tak timpang karena beli skincare.

1. Sisihkan uang usai kebutuhan penting

Setelah menerima gaji, ada baiknya Anda menyisihkan pos-pos pengeluaran dari yang terwajib terlebih dahulu. Idealnya, begitu pendapatan diterima maka langsung dialokasikan dalam pos-pos pengeluaran sehingga penggunaannya pun lebih terkontrol.

Dengan menyisihkan pos-pos pengeluaran, Anda juga dapat memprediksi berapa yang harus dipersiapkan untuk kebutuhan lain di masa depan. 

“Dari 100 persen pendapatan, dapat dibagi menjadi 40 persen kebutuhan, seperti pangan, transport, kebutuhan lain yang penting, untuk membeli skincare juga jika cukup. 30 persen untuk cicilan produktif, 20 persen untuk kebutuhan masa depan. 10 persen sisanya untuk kebaikan sosial, seperti zakat, fitrah, bantuan, dan donasi," kata Agency Development Manager Sequis Henry Virpi K S dalam siaran pers, Senin (29/7/2019).

Kemudian, kebutuhan skincare dapat dipenuhi usai menyisihkan 40 persen dari post-post kebutuhan tersebut.

“Misalnya kita menyisihkan 40 persen dari total pendapatan untuk kebutuhan yang pasti terjadi, seperti makan, transportasi, listrik, uang sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat ditunda. Setelah kita mengalokasikan dan masih ada sisa dana, barulah dapat kita gunakan untuk keperluan skincare," kata Virpi.

Namun, bila uang ternyata tak ada sisa usai semua pos pengeluaran disisihkan, Virpi menyarankan untuk meninjau kembali pos pengeluaran tersebut. Barangkali, pos pengeluaran yang telah Anda susun bisa disesuaikan kembali.

"Sebaliknya, jika dari pos kebutuhan ternyata tidak ada budget tetapi Anda membutuhkan skincare, maka alternatifnya adalah meninjau kembali dari pos kebutuhan, mana yang bisa disesuaikan,” tutur Virpi.

2. Cari pendapatan tambahan

Mencari pendapatan tambahan adalah salah satu solusi jika keuangan Anda tak cukup untuk membeli skincare. Virpi mengatakan, selain untuk skincare, mencari sumber pendapatan tambahan bertujuan agar pengeluaran rutin dan cicilan dapat tetap terpenuhi meski uang pas-pasan.

“Dengan memiliki lebih dari 1 pendapatan, kita akan lebih mudah mengatur anggaran. Anggaran itu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan termasuk kebutuhan skincare," ucapnya.

Meski memiliki pendapatan tambahan, Virpi menyarankan Anda harus mampu mengatur anggaran tersebut dengan baik, sehingga Anda tak boros dan semua kebutuhan dapat terpenuhi.

"Namun, kita harus tetap memastikan berapapun pendapatan yang kita miliki dapat kita atur dengan baik dan semua kebutuhan dapat terpenuhi atau  tidak boros,” saran Virpi

3. Bijak menggunakan kartu kredit

Biasanya, klinik kecantikan juga menawarkan berbagai promo cicilan 0 persen kartu kredit. Promo ini sebetulnya bisa Anda manfaatkan untuk merawat diri dan membeli skincare.

Namun ke depannya, besaran cicilan harus disisihkan dari 40 persen kebutuhan, bukan diposkan tersendiri untuk membayar utang.

“Membayar dengan kartu kredit tidak menjadi masalah asalkan Anda mengerti penggunaannya, yaitu pastikan Anda mampu membayar tagihannya pada saat jatuh tempo, bayarlah sesuai tagihan bukan minimum cicilan, dan lunasi hingga selesai,” ujar Virpi.

https://money.kompas.com/read/2019/07/29/164900526/ingin-rajin-merawat-kulit-begini-cara-atur-keuangannya

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke