Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terungkap, Alasan Milenial Benci Pekerjaannya

NEW YORK, KOMPAS.com - Generasi milenial kerap dianggap memiliki perilaku yang jauh berbeda dengan generasi-generasi pendahulunya. Ini termasuk pandangan dan perilaku mereka tentang karier dan pekerjaan.

Ada anggapan yang menyebut pikiran generasi milenial selalu ke mana-mana saat bekerjaan. Selain itu, mereka juga sering dianggap malas, susah diatur, tidak terlibat, dan menuntut hak.

Namun demikian, menurut psikoterapis Tess Brigham yang 90 persen pasiennya merupakan generasi milenial, sebenarnya generasi muda tersebut sangat cerdas, idealis, beragam, dan ambisius. Akan tetapi, Brigham sependapat bahwa anak-anak muda ini susah payah bekerja di kantor.

"Setiap pasien milenial saya berada di satu titik di mana ia berkata membenci pekerjaannya," kata Brigham seperti dikutip dari CNBC, Rabu (31/7/2019).

Nah, mengapa milenial kerap membenci pekerjaan mereka?

Milenial memang kini mendominasi angkatan kerja. Akan tetapi, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Gallup, sebanyak 71 persen dari mereka tidak terlibat di kantor dan setidaknya 60 persen terbuka untuk peluang kerja baru.

Riset Gallup tersebut memadukan 30 studi dan data terpisah dari lebih dari 1 juta responden. Studi itu menemukan bahwa angkatan kerja milenial kerap ingin untuk mengundurkan diri dari pekerjaan.

"Mereka tidak menempatkan energi atau semangat mereka ke pekerjaan. Mereka cuek terhadap pekerjaan dan hadir ke kantor hanya untuk mengisi waktu," tulis Gallup dalam risetnya.

Sebenarnya, ada banyak alasan mengapa keterlibatan milenial dalam pekerjaan amat rendah. Namun, ada beberapa alasan utamanya.

Alasan pertama, mereka memiliki ekspektasi yang tinggi dan tidak realistis terkait seperti apa kehidupan kerja sehari-hari mereka.

Kedua, milenial kerap tidak sabar dan mengalami frustrasi. Pasalnya, mereka ingin karier mereka menanjak dalam hitungan bulan, bukan hitungan tahun.

Alasan ketiga, generasi muda ini mengalami kelebihan beban media sosial. Kondisi ini dapat menciptakan distorsi realitas di mana orang lain tampak memiliki kehidupan yang menakjubkan.

Keempat, faktor perusahaan. Maksudnya, perusahaan tidak memberikan mereka peluang baru atau alasan yang meyakinkan mereka untuk bertahan.

https://money.kompas.com/read/2019/07/31/181800826/terungkap-alasan-milenial-benci-pekerjaannya

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke