Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turun, Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Masih Lebih Tinggi dari Nasional

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo mengatakan pertumbuhan kuartal-II tersebut masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,05 persen (yoy).

"Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II 2019 tertahan oleh meningkatnya konsumsi," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Senin (5/5/2019).

Pertumbuhan PMTB tercatat mengalami kontraksi sebesar 3,13 persen (yoy) karena lebih terbatasnya aktivitas pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta. Ekspor mengalami perlambatan menjadi 5,44 persen (yoy) seiring perlambatan ekonomi dunia. Sementara itu impor mengalami kenaikan menjadi 12,14 persen (yoy) seiring masih kuatnya konsumsi.

"Peningkatan konsumsi, baik pada konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, maupun konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dapat menahan perlambatan ekonomi lebih lanjut," jelas Hamid.

Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh sebesar 6,15 persen (yoy) karena adanya momen puasa dan hari raya Idul Fitri sehingga turut mendorong belanja masyarakat.

Konsumsi pemerintah tumbuh hingga 34,61 persen (yoy), karena adanya peningkatan realisasi THR untuk aparatur sipil negara (ASN). Konsumsi LNPRT tercatat tumbuh sebesar 17,93 persen (yoy) karena masih adanya dorongan dari pelaksanaan Pemilu 2019.

Dari sisi lapangan usaha (LU), perlambatan pertumbuhan ekonomi terutama terjadi pada LU industri pengolahan dan LU konstruksi. LU industri pengolahan terkontraksi sebesar 4,03 persen (yoy), yang terutama disebabkan oleh turunnya produksi kendaraan bermotor.

LU utama lainnya yaitu konstruksi juga mengalami kontraksi sebesar 0,45 persen (yoy) sejalan dengan kinerja investasi yang masih tertahan.

Sementara itu, sejalan dengan positifnya kinerja konsumsi, LU perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 5,08 persen (yoy) karena dorongan belanja masyarakat yang masih kuat.

Beberapa LU lainnya mampu mencapai kinerja yang baik sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II 2019.

LU jasa perusahaan tumbuh 13,09 persen (yoy) karena masih berlangsungnya aktivitas oleh berbagai lembaga terkait Pemilu.

LU administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib juga mampu tumbuh hingga 16,91 persen (yoy), sejalan dengan konsumsi pemerintah yang tumbuh tinggi.

 "Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai perkembangan baik di tingkat regional, nasional, maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta," tukas Hamid.

https://money.kompas.com/read/2019/08/06/111200926/turun-pertumbuhan-ekonomi-dki-jakarta-masih-lebih-tinggi-dari-nasional

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke