Hal ini menyusul laporan Google dan Temasek yang menyebut bahwa keempat Unicorn RI berasal dari Singapura seperti diungkapkan oleh Kepala BPKM Thomas Lembong.
Keempat unicorn asal Indonesia yang diklaim berasal dari Singapura tersebut yakni Go-Jek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bahkan membuat focus grup discussion (FGD) terkait sesaknya modal asing di Unicorn RI.
Fokus bahasannya apalagi kalau bukan menakar untung rugi aliran modal asing keempat unicorn Indonesia tersebut.
Gorengan
Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Didik J. Rachbini menilai, derasnya aliran modal asing ke Unicorn Indonesia tidak selalu positif.
Ia menganalogikan derasnya aliran modal asing ke Unicorn RI seperti makan gorengan.
"Modal seperti ini perlu dicermati, ibarat kita makan gorengan, ada gizinya tetapi kolesterolnya perlu dicermati," ujarnya di acara FGD Kadin, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Didik yang juga seorang ekonom menegaskan tidak menolak investasi asing di Unicorn Indonesia. Sebab investasi asing juga punya aspek positif antara lain menguatkan nilai tukar rupiah.
Baca: Modal Asing untuk Unicorn Masuk ke RI atau Tidak? Ini Kata BKPM
Aliran modal asing yang masuk ke Indonesia akan membuat permintaan rupiah kian banyak. Dampaknya nilai tukar mata uang Garuda itu pun akan menguat.
Modal asing yang masuk juga membuat Unicorn RI bisa mengembangkan usahanya. Hal ini memiliki multiplier efek yang besar.
Lapangan kerja terbuka, UMKM terdongkrak dengan menjadi mitra Unicorn, hingga kian mudahnya akses transportasi atau pengiriman barang dan makanan.
Namun di sisi lain, bila modal asing itu sangat dominan dan tidak terkontrol, maka ada potensi sebaliknya.
Aliran dividen dari investasi itu akan mengalir ke luar negeri sehingga turut membebani neraca pembayaran RI yang sudah defisit.
Selian itu, mengalirnya keuntungan ke luar negeri juga akan membuat permintaan dollar AS meningkat. Akibatnya nilai tukar rupiah bisa melemah.
Tidak Jeli
Menurut perwakilan Asosiasi Digital Enterpreneur Indonesia, Suherman Wijaya, dominasi modal asing di unicorn tidak lepas karena kejelian melihat celah bisnis.
Ia menilai para investor lokal belum terbiasa dengan bisnis model startup sehingga tidak melihat potensi bisnis yang besar. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para investor asing.
"Positifnya, kalau enggak dibuka untuk investor asing masuk ya unicorn enggak pernah ada di Indonesia, yang ada start up," ujarnya di Kantor Kadin.
"Jadi masih belum jeli (investor lokal) melihat ide-ide startup ini. Nah asing yang melihat peluang bisnis tersebut," sambung dia.
Baca: Unicorn RI Disesaki Modal Asing, Investor Lokal Tak Jeli
Sementara itu, soal potensi negatif dominasi modal asing di unicorn Indonesia, ia menilai perlunya upaya pemerintah untuk menahan agar keuntungan Unicorn RI tidak mengalir ke luar negeri.
Kenapa keuntungan Unicorn RI bisa mengalir ke luar negeri? Sebab pemegang saham Unicorn RI dimiliki oleh para investor asing melalui penyertaan modal.
"Ini peran pemerintah supaya hasil usaha enggak dibawa ke luar negeri karena itu (keuntungan) potensi market di Indonesia kan," kata dia.
Kendali
Salah satu yang paling dikhawatirkan dari dominasi modal asing di Unicorn RI yakni kendali perusahaan yang dipegang asing.
Namun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyakini bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.
Menurut Plt Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot Tanjung, para investor enggan mencampuri urusan menajemen. Sebab akan ada imbas bila hal itu dilakukan.
"Pemodal ini tidak mau mengambil alih managemen kegiatan karena pada saat mereka ambil alih ide bisnis segala macam itu jadi terputus," kata dia.
Dengan begitu, BKPM yakin kendali keempat unicorn Indonesia akan tetap dipegang oleh para pendiri perusahaan rintisan tersebut.
Saat ini modal asing memang dominan mengalir ke Unicorn Indonesia. Nilainya sudah pasti mencapai miliaran dollar AS.
BKPM mencatat, Unicorn RI memiliki investor yang beragam Google, Tencent, Alibaba hingga Softbank. BKPM mencatat bahwa suntikan modal itu merupakan investasi penanaman modal asing (PMA).
Soal asal negaranya, BKPM mencatat bahwa Singapura lah yang mendominasi asal investasi tersebut.
Berdasarkan data BPKM Januari-Juni 2019, realisasi penyertaan modal asing terbesar berasal dari Singapura sebesar 3,4 miliar dollar AS.
https://money.kompas.com/read/2019/08/08/111856426/menakar-untung-rugi-modal-asing-di-unicorn-ri