Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KEIN: GBHN Bisa Jadi Opsi Agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Dengan demikian, terjadi kesinambungan pembangunan nasional dan pada akhirnya Indonesia mampu keluar dari middle income trap.

Pasalnya GBHN merupakan haluan negara tentang penyelenggaraan negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat secara menyeluruh dan terpadu. Dengan begitu, penyelenggaraan pembangunan negara terikat dengan tujuan-tujuan yang digariskan.

"GBHN mengakomodir tujuan-tujuan yang ingin dicapai negara dalam satu periode tertentu. Di dalamnya, misalnya, meningkatkan perekonomian Indonesia dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Dulu, saat perencanaan pembangunan masih merujuk pada GBHN, ekonomi nasional bisa tumbuh di atas 7 persen,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/8/2019).

Adapun konsep pembangunan nasional yang merujuk pada model GBHN juga telah dijalankan oleh Malaysia. Malaysia memiliki Outline Perspective Plan sejak 1957 hingga 2020.

Baca : Menurut Sri Mulyani, Ini Syarat RI Keluar dari Middle Income Trap

Untuk mendukung outline tersebut, pemerintah Malaysia menyusun Malaysia Plan yang mengimplementasikan The Nation Policy dengan rentang waktu 5 tahun dan dijalankan secara konsisten sampai dengan saat ini meskipun rezim pemerintahan berganti.

Tidak hanya Malaysia, Thailand juga memiliki perencanaan pembangunan melalui kerangka strategi nasional 2018 - 2037.

Strategi tersebut disusun sebagai respons terhadap ketidakberlangsungan perencanaan pembangunan karena terdapat pihak internal pemerintahan yang lebih memetingkan kepentingan golongan sehingga selalu ada perubahan kebijakan ekonomi.

“Malaysia dan Thailand menerapkan konsep pembangunan yang terikat. Harusnya ini bisa menjadi contoh karena kedua negara tersebut sudah lepas dari middle income trap dan telah menjadi negara upper-middle income,” jelas Arif.

Selain dirasa perlu bagi pencapaian pembangunan nasional, GBHN juga telah ditegaskan oleh Bung Karno sebagai pendiri bangsa.


Bung Karno dalam pidatonya pada 28 Agustus 1959 mengenai Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) menekankan bahwa pembangunan harus bersifat menyeluruh untuk menuju tercapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Dalam pidato tersebut terdapat enam poin penting. Pertama, rasa kepemilikan di mana pola pembangunan nasional akan menjadi milik segenap rakyat Indonesia, bukan milik pemerintah.

Kedua, menyoal pola milik nasional yang tidak bisa diubah seenaknya sendiri oleh presiden, menteri, DPR, atau pejabat lainnya yang sedang memegang kekuasaan formal.

Ketiga, kehidupan adil makmur bagi masyarakat tidak bisa tercipta secara mandiri dan alami.

Keempat, perencanaan menyeluruh mengenai ekonomi, sosial, politik dan budaya dan harus dijalankan oleh pemimpin yang bervisi.

Kelima, PNSB harus mampu mereduksi konflik yang diakibatkan oleh ketimpangan.

Yang  terakhir mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional yang sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945.

"Artinya pembangunan harus dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh. Tidak terbatas pada masyarakat yang ada di Pulau Jawa atau di kota-kota besar. Semuanya harus merasakan pembangunan sehingga ketimpangan dapat ditekan," jelas Arif.

https://money.kompas.com/read/2019/08/15/091800326/kein-gbhn-bisa-jadi-opsi-agar-indonesia-keluar-dari-middle-income-trap

Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke