Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Minta Menteri Sektor Ekonomi Profesional dan Kompeten

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menyatakan, hal tersebut agar kebijakan yang dibuat dapat lebih efisien.

Profesionalitas juga akan membuat kebijakan berdaya saing sesuai dengan arah reformasi kebijakan ekonomi nasional yang dibutuhkan pengusaha.

"Kompeten dan profesional dalam mengelola kebijakan ekonomi nasional agar menjadi jauh lebih efisien," ujar dia seperti dilansir dari Kontan.co.id, Minggu (29/9/2019).

Masalah koordinasi juga harus diperhatikan oleh menteri di periode berikutnya. Sebab masalah klasik tersebut masih terus terjadi tiap periode.

Ego sektoral dinilai masih ada di masing-masing lembaga. Hal itu menurut Shinta, menghambat kelancaran berusaha karena menciptakan kebijakan yang saling menyulitkan.

Shinta juga menegaskan pentingnya reformasi kebijakan ekonomi nasional. Hal itu diharapkan dapat dilakukan dalam jangka pendek agar manfaat reformasi kebijakan tersebut betul-betul dirasakan oleh pelaku usaha.

"Kami ingin agar iklim usaha menjadi lebih simple," ucapnya.

Selain itu reformasi kebijakan juga diharapkan konsisten antara kebijakan dan pelaksanaan di lapangan, cepat diproses, serta tidak buang-buang waktu, tenaga dan biaya. Hal itu dibutuhkan oleh investor dan pelaku usaha mengingat kondisi ekonomi global saat ini.

Mengenai kebijakan ekonomi saat ini, Shinta enggan menyampaikan penilaiannya. Termasuk kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mengatur masalah investasi.


Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Umun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Mardani H. Maming.

Mardani bilang penilaian menteri merupakan kewenangan presiden. "Penilaian itu haknya RI1 (presiden), saya ga pantas menilai," kata Mardani.

Sebagai informasi, perubahan kabinet tinggal menunggu beberapa minggu lagi. Presiden terpilih yang juga petahana Jokowi masih belum mengumumkan posisi menteri yang akan membantunya di periode kedua.

Meski pun sebelumnya terdapat perubahan sejumlah nomenklatur kementerian. Antara lain pemisahan Perdagangan Luar Negeri (Daglu) dengan Perdagangan Dalam Negeri yang nantinya masuk Kementerian Luar Negeri.

Selai itu fokus pada masalah investasi juga diungkapkan dalam nomenklatur. Rencananya BKPM yang ada sekarang akan ditingkatkan menjadi Kementerian. (Abdul Basith)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pengusaha: Menteri sektor ekonomi harus kompeten dan profesional

https://money.kompas.com/read/2019/09/30/080900326/pengusaha-minta-menteri-sektor-ekonomi-profesional-dan-kompeten

Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke