Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diwarnai Beragam Sentimen, Bagaimana Pergerakan IHSG Esok?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan depan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat dengan batas bawah di kisaran 6.033 sampai 5.988 dan batas atas di 6 154 sampai 6.230.

Hal tersebut beriringan dengan kondisi pasar yang masih akan diwarnai oleh berita perang dagang. Pasar keuangan dunia masih tetap perlu berhati-hati akibat seringnya terjadi kegagalan negosiasi dagang kedua negara ekonomi raksasa dunia, Amerika Serikat dan China.

Biarpun optimisme negosiasi cukup tinggi diakhir pekan ini, tetapi perbedaan kedua negara masih sangat banyak dan besar. Presiden Amerika Serikat Donald Trump diyakini akan berupaya mencari solusi untuk menghindarkan AS dari resesi ekonomi apalagi Amerika menjelang pemilu.

Selain itu, pasar juga akan diwarnai harapan penuruan suku bunga oleh The Fed.

"Harapan pasar naik dari 53% menjadi 85% di bulan ini," ujar Direktur PT Anugerah Investama Hans Kwee seperti dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu (13/10/2019).

Rilis angka inflasi konsumen AS September yang tidak banyak berubah memberikan harapan terjadi pemotongan suku bunga. Presiden Tramp juga memberikan tekanan pada pejabat Fed untuk menurunkan suku bunga.

Hal ini diharapakan mampu mendorong perekonomian AS dan menaikan popularitas pemerintah.

Selain itu, minggu depan even laporan keuangan akan mempengaruhui pasar. Laba korporasi mungkin mengalai perlambatan akibat kondisi ekonomi yang menurun.

Sebelumnya, awal pekan ini market sempat optimis mengharapkan penurunan suku bunga the Fed menyusul jeleknya data-data perekonomian AS. Pasar juga menanti pertemuan AS dan China di akhir pekan.

Pasar dunia pada perdagangan Senin (7/10/2019) jatuh menyusul kabar Beijing yang dikabarkan engan menyetujui kesepakatan dagang dengan Presiden Trump.

"Hal ini memupus kekawatiran akan ada solusi damai yang cepat dari kedua negara," jelas Hans Kwee.

Adapun di hari berikutnya pasar berhasil rebound, tetapi Rabu (9/10/2019) pasar kembali pasar di warnai kekawatiran pertemuan perang dagang tanpa solusi.

Hal ini menyusul 28 perusahaan China masuk daftar hitam pemerintah AS. Beberapa pejabat China, visanya dicekal AS akibat dianggap melakukan pelangaran HAM terhadap Mulim Uighur.

Bloomberg pun melaporkan, Trump mendiskusikan bakal membatasi aliran modal ke perusahaan China terutama yang berasal dari dana pensiun.

Sentimen lain adalah tweet General Manager Houston Rockets terkait dukungan gerakan pro demokrasi di Hongkong.

Hal ini menimbulkan reaksi dimana media pemerintah China dan Tencent menangguhkan siaran pertandingan pramusim NBA di China, sementara situs belanja Alibaba menghapus merchandise Houston Rockets dalam daftar perdagangan di China.

Selain itu, ada juga prospek kesepakatan Brexit yang tampak suram juga memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia. Reuters memberitakan Kanselir Jerman Angela Merkel melalui telepon mengatakan kepada PM Inggris Boris Johnson bahwa proposal kesepakatan yang diajukan London, "sangat tidak mungkin."

"Kamis pasar kembali di warnai sentiment positif terkait kesepakatan perang dagang AS China. Dikabarakan Cina terbuka untuk resolusi tarif terbatas dengan AS. China juga telah menawarkan untuk meningkatkan pembelian produk pertanian sebesar 50 persen dari petani AS," ujar Hans Kwee.

Di hari Jumat (11/10/2019) pasar diwarnai sentiment positif harapan lahirnya kesepakatan damai perang dagang antara AS dan China. Hal ini menyusul tweet Presiden Trump yang menyatakan akan bertemu dengan Wakil PM China Liu.

https://money.kompas.com/read/2019/10/13/070441526/diwarnai-beragam-sentimen-bagaimana-pergerakan-ihsg-esok

Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke