Hal itu ia sampaikan ketika ditemui di Kantor Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
"Begini, impor itu dikurangi dengan catatan ada subtitusi. Tujuan impor kan mengisi kekosongan. Ya jadi kami akan selektif dengan impor artinya gini impor akan dievaluasi apabila ada subtitusi akan kami kurangi," ujarnya.
Upaya mengurangi impor itu ucapnya, dilakukan seiring upaya menggenjot kinerja ekspor yang belakangan melemah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor sepanjang September 2019 hanya 14,1 miliar dollar AS, lebih rendah 1,29 persen dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 14,28 miliar dollar AS.
Adapun pada Agustus 2019, kinerja ekspor pun merosot hingga 7,6 persen menjadi 14,28 miliar dollar AS dibandingkan bulan sebelumnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut berlanjut, Agus mengatakan dirinya sedang melakukan konsolidasi di tingkat kementerian dan juga melakukan sinergi dengan kementerian lain.
Agus mengatakan bakal memangkas regulasi-regulasi yang dianggap menghambat laju ekspor. Pemangkasan kebijakan di level kementerian perdagangan terebut bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Meski demikian, Agus tidak memberi keterangan lebih lanjut mengenai jenis aturan dan jumlah aturan yang bakal di pangkas.
"Selama menghambat ekspor, kami akan pangkas. Ini kami sedang proses (jumlah aturannya. (Hingga akhir tahun) ada aturan yang dipangkas," ujar dia.
Selain itu, Agus juga bakal mengevaluasi perjanjian-perjanjian perdagangan yang sekiranya tidak menguntungkan bagi kinerja ekspor Indonesia, terutama yang terkait dengan sawit.
"Kelapa sawit kita kan sangat potensial tapi ada diskriminatif di sini gunanya untuk negosiasi," ujar dia.
https://money.kompas.com/read/2019/10/30/173000226/menteri-perdagangan--impor-akan-dikurangi-asal-