Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikelola Garuda, Utang Sriwijaya Turun dan Laba Melonjak 149 Persen

Dari data yang diperoleh Kompas.com, hingga akhir Juni 2019 pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Ebitda) Sriwijaya Air melonjak 149 persen menjadi Rp 235 miliar dari akhir 2018 yang mencatatkan rugi Rp 479 miliar.

Adapun pendapatan atau revenue Sriwijaya Air di akhir ssemester I 2019 naik 13,9 persen dari akhir 2018 menjadi sebesar Rp 5,9 triliun dari akhir Desember 2018 Rp 5,2 triliun. 

Sementara itu nilai utang Sriwijaya Air juga turun dari sebelumnya Rp 2,3 triliun menjadi Rp 1,9 triliun. 

Mantan Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Saul membenarkan bahwa selama Kerja Sama Manajemen (KSM) antara Garuda Indonesia-Sriwijaya Air, kinerja Sriwijaya mengalami perbaikan yang signifikan.

"Jadi tidak benar pernyataan bahwa Sriwijaya Air memburuk setelah dikelola Garuda Indonesia. Kami punya data semuanya bagaimana kinerjanya selama KSM," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (9/11/2019).

Joseph juga mengungkapkan bahwa ontime performance (OTP) Sriwijaya Air juga turut membaik, dari sebelumnya di level 50 persen menjadi di level 80 persen.

"Arus kas juga menjadi positif. Cashflow 1 bulan ada sekitar Rp 250 miliar. Coba bandingkan dengan sebelum KSM," kata dia.

Hal ini diungkapkan oleh Joseph untuk menanggapi klaim dari pihak Sriwijaya bahwa keberadaan Garuda membuat maskapai swasta itu berada dalam kondisi sulit.

Sebagaimana diungkapkan oleh kuasa hukum Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra, bahwa perawatan pesawat Sriwijaya Air yang ditangani oleh GMF AeroAsia memunculkan biaya yang jauh lebih mahal. Padahal sebelumnya, Sriwijaya kerap mengerjakan maintenance sendiri.

"Lalu, selama ini Sriwijaya punya asrama-asrama untuk menampung para kru pesawat. Sekarang dipindahkan ke hotel. Jadi hasilnya menjadi lebih mahal dibanding jika ditangani oleh Sriwijaya sendiri," sebut Yusril.

https://money.kompas.com/read/2019/11/10/101113026/dikelola-garuda-utang-sriwijaya-turun-dan-laba-melonjak-149-persen

Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke