Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BTN Raih Laba Rp 801 Miliar Per Kuartal III 2019

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada kuartal III-2019, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatat perolehan laba senilai Rp 801 miliar.

Perolehan laba bersih tersebut disumbang pendapatan bunga perseroan serta efisiensi yang dilakukan.

Plt Direktur Utama Bank BTN Oni Febriarto R mengatakan perseroan berkomitmen meningkatkan rasio pencadangan.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atau CKPN tercatat sebesar 21,34 persen secara tahunam (year on year/yoy) dari Rp 1,79 triliun menjadi Rp 2,18 triliun pada September 2019.

Secara rasio, CKPN perseroan naik ke level 52,67 persen yoy dari 38,58 persen di bulan yang sama tahun lalu.

“Dengan peningkatan alokasi ke CKPN tersebut, laba bersih kami berada di posisi Rp 801 miliar pada kuartal tiga ini. Hingga akhir tahun, kami membidik rasio CKPN terus naik ke level di atas 70 persen,” jelas Oni di Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Selain itu, pertumbuhan biaya operasional perseroan di luar CKPN hanya sebesar 1,3 persen yoy. Angka tersebut turun jauh di bawah kenaikan biaya operasional di luar CKPN pada 2018 sebesar 11,2 persen yoy.

Pertumbuhan biaya operasional tersebut juga berada jauh di bawah kenaikan aset yang melesat sebesar 16,1 persen yoy per September 2019.

Sementara, pendapatan bunga BTN juga terkerek naik sebesar 17,97 persen yoy atau berada di atas laju kredit di level 16,75 persen yoy. Pendapatan bunga per kuartal III-2019 senilai Rp 19,32 triliun atau naik dari Rp 16,38 triliun pada September 2018.

Adapun, pendapatan bunga BTN ditopang penyaluran kredit perseroan yang naik sebesar 16,75 persen yoy dari Rp 220,07 triliun pada September 2018 menjadi Rp 256,93 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Kenaikan kredit tersebut ditopang pertumbuhan positif pada KPR Subsidi sebesar Rp 111,64 triliun yoy atau meningkat 25,54 persen yoy dari Rp 88,92 triliun.

Hingga akhir tahun nanti, BBTN akan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, perbaikan kualitas, dan penyesuaian dengan likuiditas dalam penyaluran kreditnya.

“Target pertumbuhan kredit kami akan realistis di angka delapan hingga sepuluh persen sampai dengan akhir 2019,” kata Oni.

Di sisi lain, pada kuartal III-2019, BTN mencatatkan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18,1 persen yoy.

DPK BBTN tercatat naik dari Rp 195,05 triliun menjadi Rp 230,35 triliun pada bulan yang sama tahun ini.

Dengan capaian penyaluran kredit dan penghimpunan DPK tersebut, BTN mencatatkan kenaikan aset sebesar 16,12 persen yoy dari Rp 272,3 triliun pada kuartal III 3018 menjadi Rp 316,21 triliun.

https://money.kompas.com/read/2019/11/14/182800826/btn-raih-laba-rp-801-miliar-per-kuartal-iii-2019

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke