Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Impor RI Naik Secara Bulanan, Ini Komoditasnya

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, kenaikan impor terjadi pada dua sektor besar baik migas maupun non-migas. Namun, impor non-migas cenderung lebih besar sebesar 13,21 miliar dollar AS atau naik 1,55 persen secara bulanan (mtm).

"Dari komoditas, peningkatan impor terbesar terjadi pada golongan mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 146,8 juta dollar. Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan serealia sebesar 69,8 juta dollar AS," ucap Suhariyanto di Jakarta, Senin (16/12/2019).

Sementara dari persentase, impor migas November 2019 mengalami peningkatan lebih besar sebesar 21,60 persen dibanding Oktober 2019. Impor migas November 2019 mencapai 2,13 miliar dollar AS.

Bila dilihat dari penggunaan barang, bahan baku masih mendominasi impor RI secara bulanan (mtm) meski secara tahunan mengalami penurunan (yoy). Impor bahan baku menduduki posisi pertama dengan struktur 72,80 persen.

Impor bahan baku mengalami peningkatan 2,63 persen menjadi 11,17 miliar dollar AS. Kemudian diikuti oleh barang modal yang naik 2,58 persen menjadi 2,50 miliar dollar AS.

"(Impor) barang modal meningkat, seperti notebook komputer dari Tiongkok, dan radio equipment dari Prancis dan AS. Jadi komposisi impor tidak mengalami perubahan, sebagian besar masih bahan baku, barang modal, dan barang konsumsi 10,87 persen," ungkap Suhariyanto.

Adapun, negara pemasok impor non-migas terbesar selama 2019 itu ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 40,51 miliar miliar dollar AS. Kemudian diikuti oleh Jepang sebesar 14,50 miliar dollar AS, dan Thailand 8,68 miliar dollar AS.

Meski naik secara bulanan, impor justru mengalami penurunan 9.24 persen secara tahunan. Sebab pada November 2018, nilai impor Indonesia mencapai 16,9 miliar dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2019/12/16/142530026/impor-ri-naik-secara-bulanan-ini-komoditasnya

Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke