Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPKN Terima 1.510 Pengaduan pada 2019, Terbanyak Soal Perumahan

Wakil Ketua BPKN Rolas Budiman Sitinjak mengatakan, ada beberapa top isu laporan yang ke BPKN sepanjang 2019. Laporan pengaduan yang paling banyak masuk yakni terkait dengan perumahan.

"Masalah sektor perumahan ini menjadi permasalahan yang masif dilaporkan ke BPKN," ujarnya di Jakarta, Senin (16/12/2019).

Dari total pengaduan yang diterima BPKN, permasalahan perumahan yang paling banyak pengaduannya. Tercatat ada 1.370 total kasus perumahan yang diterima BKPN.

Pengaduan masalah perumahan lebih banyak terkait dengan pengembang atau develover nakal yang membebani konsumen.

Selain itu ada juga pengaduan seputar kasus travel umroh First Travel.

"Masalah travel umroh atau First Travel kemarin, negara mengambil semua aset First Travel sehingga dalam kasus ini para jemaah tidak mendapatkan haknya," kata dia.

Selain kedua kasus tersebut, ada juga pengaduan seputar gagal bayar Bumiputra dan Jiwasraya kepada para nasabahnya.

Dalam waktu dekat kata Rolas, BPKN akan mengecek masalah gagal bayar Bumiputera dan Jiwasraya. 

"Apakah ada persoalan manipulatif yang berdampak pada besarnya piutang yang harus dibayar mereka," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2019/12/16/160021826/bpkn-terima-1510-pengaduan-pada-2019-terbanyak-soal-perumahan

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke