Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penurunan Bea Masuk Impor Untungkan Produk UKM, Mengapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai penurunan bea masuk impor berdampak positif pada penjualan produk UKM yang dijual melalui e-commerce.

"Tentu itu penurunan de minimis dari 75 dollar AS ke 3 dollar AS, ini pasti akan memberikan keuntungan pada produk-produk UKM terutama yang dijual lewat e-commerce," kata Teten di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).

Sebelumnya, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menurunkan ambang batas pembebasan bea masuk untuk transaksi via e-commerce dari 75 dollar AS menjadi 3 dollar AS.

Artinya, produk-produk luar negeri yang dibeli melalui e-commerce mulai dari harga 3 dollar AS atau Rp 42.000 (asumsi Rp 14.000 per dollar AS) sudah dikenai pajak dan bea masuk.

Teten menyebut, dengan adanya de minimis 75 dollar AS, maka produk UKM di Indonesia mampu bersaing dan perlahan bisa sejajar dengan produk impor.

"Kan selama ini produk impor yang masuk di e-commerce menjadi sangat murah. Dengan de minimis yang 75 dollar AS produk UKM kita bisa bersaing," kata Teten.

Adapun yang akan dilakukan untuk menyejajarkan produk lokal dan produk impor adalah meningkatkan produksi barang lokal.

"Jadi ini termasuk usulan dari Kementerian (Koordinator Bidang) Perekonomian dan usulan kita juga supaya ada produk UKM kita bisa bersaing dengan menaikkan produksi barang UKM," ujarnya.

Adapun menurut Teten, dengan menaikkan produksi barang UKM, mampu mengurangi ketergantugan terhadap barang impor.

Ia mencontohkan, alat-alat pertanian seperti cangkul yang bisa diproduksi secara lokal mampu bersaing terhadap barang produk cangkul impor. Selain itu ada juga susu, jagung, beras dan garam.

"Kita bisa, kebetulan pelakunya dari UKM jadi kita akan bidik beberapa produk yang memang kita bisa tingkatkan produksi dalam negerinya. Kita sudah koordinasikan dengan beberapa kementerian," jelas Teten.

https://money.kompas.com/read/2019/12/27/101800426/penurunan-bea-masuk-impor-untungkan-produk-ukm-mengapa-

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke