Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerja Sama Terhenti, Merpati Airlines Tunggu Langkah Direksi Baru Garuda

"Kemarin dipimpin Pak Iqbal direktur kargonya, tetapi kemudian ada hal seperti kemarin otomatis menjadi freeze," ujar Asep, Rabu (22/1/2020).

Menurut Asep, beberapa rencana Merpati Airlines harus tertunda. Namun, dia menegaskan, bisnis anak usahanya masih tetap berjalan. Adapun dua anak usaha Merpati Airlines adalah Merpati Maintenance Facility dan Merpati Training Center.

"Secara bisnis anak perusahaan tetap berjalan, bukan berarti pada saat kemarin ada masalah itu kemudian anak perusahaan tidak berjalan. Hanya saja memang akhirnya yang seharusnya kita anggap plan-nya bisa terimplementasi menjadi agak tertunda," ucap Asep.

Asep menyebutkan, tertundanya operasional Merpati Airlines juga disebabkan adanya hambatan dari proses perizinan dari Kementerian Perhubungan.

"Sama sebenarnya, apapun kan kita harus berproses di Kementerian Perhubungan. Jadi sebenarnya pada akhirnya kita belum bisa berproses lebih jauh untuk merealisasikan itu, agak tertunda pada akhirnya," jelas Asep.

Pada Oktober 2019, Garuda Indonesia bekerja sama dengan Merpati Airlines dalam bidang pelayanan kargo udara, ground handling, maintenance repair & overhaul (MRO) dan training center. Kerja sama ini merupakan satu dari 10 upaya kerja sama dari BUMN lain untuk menghidupkan kembali denyut Merpati Airlines.

Kendati begitu, Merpati baru mengantongi izin pelayanan kargo udara saja. Perusahaan hanya diberi tugas untuk melayani pengantaran kargo untuk wilayah bagian timur dengan meminjam pesawat milik Garuda Indonesia.


Sebagai langkah awal, Garuda rencananya meminjamkan tiga pesawatnya, lalu menambahkan lagi lima pesawat di tahun 2020.

Dengan perjanjian tersebut, sejatinya Merpati Airlines mulai bisa melayani kargo udara per 10 November 2019. Sayangnya, pada 17 November 2019, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menguak penyelundupan Harley-Davidson dan sepeda Brompton di dalam pesawat Airbus A330-900 Neo.

Lebih lanjut, saat ini Asep tengah menunggu sikap Garuda Indonesia soal kerja sama ini. Apalagi Garuda Indonesia usai melakukan perombakan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Di tengah terhambatnya kerjasama dengan Garuda Indonesia terhambar, Merpati Airlines justru ikut bekerjasama dengan TSG Global Holdings dan sembilan perusahaan asal Indonesia lainnya untuk mengembangkan bisnis di Republik Demokratik Kongo.

Merpati Airlines akan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan penerbangan di Afrika, khususnya Republik Demokratik Kongo untuk membuka rute pengangkutan kargo Indonesia-Afrika dan kerjasama maintenance repair and overhaul (MRO) serta training centre.

"Ini kita menyambut baik atas hal ini, toh pada prinsipnya kan bagaimana untuk bisa beroperasi lagi, jadi ini bagian dari preparation. Bekerjasama tidak harus dengan satu pihak saja bisa dengan beberapa pihak lain," imbuh dia. (Benedicta Prima)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kerjasama terhenti, Merpati Airlines tunggu kelanjutan dari direksi baru Garuda

https://money.kompas.com/read/2020/01/23/111200426/kerja-sama-terhenti-merpati-airlines-tunggu-langkah-direksi-baru-garuda

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke