“Quick win pertengahan tahun depan sudah ada B100, 6.000 barel per hari,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati di DPR RI, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Selain di Kilang Cilacap, lanjut Nicke, proses produksi B100 juga akan dilakukan di Kilang Plaju, dan Dumai. Keduanya merupakan kilang eksisting yang dikembangkan atau Refinery Development Master Plan (RDMP).
“Stand alone 600 juta dollar AS (investasinya). Kalau kita convert (di) kilang tua, bisa hemat 50 persen daripada kita bangun baru. Jadi ini yang lebih kita ke depannya,” kata Nicke.
Namun, Nicke meminta keistimewaan harga dan pasokan minyak sawit (CPO) untuk penerapan program B100. Keistimewaan yang diminta itu berbentuk kewajiban pasokan dalam negeri (Domestic Market Obligation) minyak sawit.
“Ongkos produksi tergantung harga CPO-nya. Kami meminta DMO untuk CPO. Jadi, CPO khusus Bioenergi. DMO Volume, dan DMO harga,” ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2020/02/25/205442026/pertamina-targetkan-mulai-produksi-biodiesel-b100-di-2021