Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Sebut Pengaruh Corona ke Pelemahan Rupiah Tak Sebesar Negara Lain

"Bagaimana pengaruh terhadap nilai tukar rupiah? Memang rupiah alami pelemahan kalau year to date-nya sampai 27 Februari sebesar 1,08 persen dan sekarang di perdagangan menjadi Rp 14.000," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Perry merinci perbandingan pelemahan nilai tukar mata uang Garuda secara year to date dengan negara lain di kawasan Asia.

"Korea won selama year to date alami pelemahan atau depresiasi 5.07 persen. Thai bath alami pelemahan 6,42 persen, Singapura dollar 3,76 persen, Malaysia melemah 2,91 persen," kata dia.

Perry menambahkan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami pelemahan karena pengaruh virus corona hingga ke level 5.650 sejak Januari hingga pekan keempat Februari 2020.

"Kita tahu harga saham turun sejak akhir Januari ke Februari sekitar 20 persen menjadi 5.650 IHSG," ucapnya.

Pada sesi pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup anjlok 223,73 poin (4,04 persen) pada 5.311,96. Tekanan serupa juga dialami nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloomberg Jumat (28/2/2020), rupiah siang ini melorot 165 poin ke posisi Rp 14.190 per dollar AS atau melemah 1,18 persen dibandingkan penutupan kemarin pada 14.025.

Sementara kurs refensi Bank Indonesia (Jakarta interbank spot dollar rate/Jisdor) hari ini berada di posisi Rp 14.234 per dollar AS, melemah 1,6 persen dari kemarin pada Rp 14.018.

https://money.kompas.com/read/2020/02/28/162907126/bi-sebut-pengaruh-corona-ke-pelemahan-rupiah-tak-sebesar-negara-lain

Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke