Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Jeblok, Waktunya untuk Beli?

Mengutip Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak April 2020 tercatat melorot 4,61 persen ke level 1.566,70 dollar AS per troy ons. Sementara itu, harga perak jatuh 7,21 persen, menjadi 16,46 dollar AS.

Adapun spot platinum turun sebanyak 4,07 persen  menjadi 866,30 dollar AS dan paladium anjlok hingga 8,71 ke level 2.616,55 dollar AS.

Analis Kapital Global Investama Alwi Assegaf mengatakan, penurunan yang terjadi pada komoditas logam mulia dikarenakan tingginya aksi profit taking oleh pelaku pasar. Hal ini diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.

"Ini wajar karena harga komoditas logam mulia khususnya emas sudah naik cukup tinggi, bahkan secara year to date (ytd) masih cenderung catatkan kenaikan meskipun diselingi penurunan cukup dalam pekan lalu," ujar Alwi seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (1/3/2020).

Alwi memproyeksi tren harga logam mulia masih berada dalam tren naik. Hal ini disertai masih tingginya sebaran virus corona dan nyaris membawa harga emas menyentuh level psikologis 1.700 dollar AS per troy ons beberapa waktu lalu.

Menurut dia, koreksi harga komoditas logam mulia yang terjadi pekan lalu tidak serta merta menjadikan prospek emas menjadi tidak menarik di tahun ini.

Seiring aksi profit taking yang terjadi, Alwi mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi harga emas ke depannya bakal melanjutkan penurunan, meskipun masih tergolong wajar.

Justru pelaku pasar dianjurkan untuk memanfaatkan momentum kali ini untuk mulai melakukan aksi beli mumpung harga murah.

"Harga emas masih akan naik, biasanya akan diikuti logam mulia lainnya, dan justru sekarang waktunya bagi pasar untuk beli," sebutnya.

Adapun beberapa sentimen yang bakal menopang kenaikan harga logam mulia ke depan yakni masih seputar persebaran virus Korona. Selain itu, ada juga isu ancaman pelambatan ekonomi global dan tren penurunan suku bunga acuan di bank sentral dunia yang bisa menjadi sentimen positif.

Sebagai informasi,  sebaran virus corona saat ini sudah semakin meluas bahkan di luar China. Hal ini tercatat dari tingginya jumlah kasus dan korban di Korea Selatan, Iran, bahkan AS sudah mencatatkan kasus kematian pertamanya.

Untuk China sendiri, dampak Korona telah menekan kondisi perekonomiannya dimana pasca imlek hanya 40 persen pabrik yang beroperasi, asupan dari sektor pariwisata juga melorot baik di dalam maupun di luar China. Bahkan, dampaknya sudah terasa hingga ke rantai pasokan seiring turunnya harga minyak.

Berbagai kondisi tersebut berpotensi menekan prospek pertumbuhan ekonomi global. Bahkan, virus Korona juga turut mendorong bank-bank sentral di dunia untuk melonggarkan suku bunga acuannya, termasuk The Fed yang sudah menunjukkan sinyal pelonggaran. Di sisi lain proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) masih menjadi tantangan.

"Harga emas diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi di jangka pendek. Namun, untuk jangka panjang sentimennya masih mendukung emas untuk menguat dan kemungkinan akan diikuti logam mulia lainnya," katanya

Untuk itu, Alwi merekomendasikan buy on weakness untuk emas ketika harga berada di kisaran 1.535 dollar AS dan 1.550 dollara AS. Sedangkan untuk level resistance diperkirakan bisa menyentuh level 1.657 dollar AS.

Hal senada diungkapkan Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra yang juga merekomendasikan buy on weakness. Menurut dia, pergerakan harga komoditas logam mulia masih akan cukup volatil ke depannya.

Ariston menilai, penurunan yang terjadi pada harga emas akhir pekan lalu dikarenakan adanya shifting atau peralihan aset investor dari emas ke aset safe have lainnya seperti obligasi pemerintah AS.

Prediksinya, harga emas akan berada di rentang 1.545 dollar AS per troy ons hingga 1.700 dollar AS per troy ons. Sementar untuk emas Antam diperkirakan bergerak di kisaran Rp 790.000 per gram hingga Rp 830.000 per gram.

"Kemungkinan, pekan depan penurunannya akan terbatas jika corona masih menjadi hot issue. Biasanya, logam mulia lainnya juga akan mengikuti tren pergerakan harga emas," kata Ariston.

Untuk pekan ini, Ariston memperkirakan pergerakan harga logam mulia masih akan terkonsentrasi pada isu seputar perkembangan virus corona. Selain itu, ada juga sentimen terkait aksi stimulus pemerintah atau bank sentral untuk meminimalisir dampak negatif Korona terhadap perekonomian global. (Intan Nirmala Sari)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judu Digerus profit taking, harga emas dan logam mulia lain bakal volatil sementara

https://money.kompas.com/read/2020/03/02/060800726/harga-emas-jeblok-waktunya-untuk-beli-

Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke