Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Redam Dampak Corona, Trump Bakal Pangkas Pajak Penghasilan hingga Beri Insentif Industri

Hal tersebut diharapkan bakal bisa membantu meringankan beban pekerja dan pelaku bisnis yang terdampak perlambatan ekonomi karena virus corona (covid-19) yang turun mengganggu rantai pasokan global.

Dikutip dari The Washington Post, Trump bakal meminta kongres setempat untuk memangkas pajak penghasilan dan memberikan bantuan untuk pekerja dengan upah per jam yang mengalami tekanan akibat virus corona.

Trump juga mengatakan, bakal memberi insentif untuk industri penerbangan, hotel, hingga bisnis pelayaran yang juga mengalami tekanan akibat rendahnya permintaan untuk melakukan perjalanan.

Namun demikian, masih belum jelas apakah Trump bakal melakukan langkah tersebut secara sepihak atau meminta bantuan kongres agar paket stimulus tersebut bisa direalisasi.

"Kami telah menjaga dan telah melakukan beberapa hal untuk masyarakat dan ekonomi Amerika," ujar Trump, Senin (9/3/2020) waktu setempat.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, bakal mengumumkan paket stimulus ekonomi tersebut Selasa (10/3/2020) ini.

Pernyataan Trump tersebut kian memperjelas arah Gedung Putih dalam merespons dampak virus corona dengan kebijakan yang besar dan mahal. Sebab, pengurangan pajak penghasilan karyawan sebesar satu persen poin saja bakal memangkas 55 miliar dollar AS hingga 75 miliar dollar AS pendapatan pajak Negeri Paman Sam tersebut.

Sebagai informasi, sebelumnya pemangkasan pajak penghasilan tersebut populer di kalangan anggota partai Demokrat, namun ditentang oleh anggota Partai Republik yang merupakan pendukung Trump.

Penasihat ekonomi utama Trump Larry Kudlow pun sebelumnya sempat mengatakan, paket stimulus besar-besaran tidak pernah benar-benar berfungsi di masa lalu.


Sementara itu, Wakil Presiden Mike Pence yang juga memimpin satuan tugas virus corona juga menyarankan agar pemerintah membuat paket stimulus dengan memberi cuti sakit dengan upah yang tetap dibayarkan kepada para pekerja yang terinfeksi virus corona. Cuti tersebut menjadi salah satu paket kebijakan yang diajukan kepada trump.

Pence mengatakan, pemerintah bakal bekerja sama dengan Kongkres untuk memastikan orang-orang yang terdampak virus corona tidak kehilanngan pendapatan mereka, meski detil dari rencana tersebut masih belum jelas.

Pengumuman tersebut diberikan seiring dengan merosotnya indeks saham Dow Jones Industrial Average sebesar 2000 poin serta tekanan dari para pembuat kebijakan untuk mengatasi dampak perkeonomian yang kian meluas akibat wabah virus corona.

Setelah sempat menolak untuk memberi paket kebijakan dalam beberapa minggu terakhir, Gedung Putih akhirnya melakukan respon atas hal itu.

Para pemimpin Kongres mengatakan mereka sedang mempertimbangkan solusi legislatif mereka sendiri untuk mengatasi gejolak ekonomi.

Demokrat sedang membahas bagaimana mengusulkan cuti sakit yang dibayar sebagai bagian dari kebijakan baru, meski hal itu ditentang oleh anggota kongres dari Partai Republik.

https://money.kompas.com/read/2020/03/10/084200626/redam-dampak-corona-trump-bakal-pangkas-pajak-penghasilan-hingga-beri-insentif

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kredit UMKM Tumbuh, tapi Masih Ada Beragam Tantangan

Kredit UMKM Tumbuh, tapi Masih Ada Beragam Tantangan

Whats New
Sri Mulyani: UMKM di Era Digital Harus Mampu Berinovasi dan Membaca Data

Sri Mulyani: UMKM di Era Digital Harus Mampu Berinovasi dan Membaca Data

Whats New
Waspada Hoaks Pengumuman Panggilan 'Interview' Calon Karyawan Bulog

Waspada Hoaks Pengumuman Panggilan "Interview" Calon Karyawan Bulog

Whats New
Kontroversi Bapanas: Polemik Impor Beras dan Harga Gabah

Kontroversi Bapanas: Polemik Impor Beras dan Harga Gabah

Whats New
Menteri PANRB: THR untuk ASN, TNI, Polri, Pensiunan Dapat Gerakkan Ekonomi

Menteri PANRB: THR untuk ASN, TNI, Polri, Pensiunan Dapat Gerakkan Ekonomi

Whats New
Penyebab Impor Beras Menurut Serikat Petani, gara-gara Bulog Gagal Penuhi CBP

Penyebab Impor Beras Menurut Serikat Petani, gara-gara Bulog Gagal Penuhi CBP

Whats New
Cerita Ayu Prasetyo Raup Puluhan Juta Rupiah karena Gabung Shopee Affiliate

Cerita Ayu Prasetyo Raup Puluhan Juta Rupiah karena Gabung Shopee Affiliate

Smartpreneur
Pemerintah Bakal Beri THR 'Spesial' bagi Guru dan Dosen Tahun Ini

Pemerintah Bakal Beri THR 'Spesial' bagi Guru dan Dosen Tahun Ini

Whats New
Daftar 12 Jalan Tol Fungsional untuk Mudik Lebaran 2023

Daftar 12 Jalan Tol Fungsional untuk Mudik Lebaran 2023

Whats New
THR ASN, TNI-Polri dan Pensiunan Bakal Cair 4 April 2023

THR ASN, TNI-Polri dan Pensiunan Bakal Cair 4 April 2023

Whats New
Dukung Produktivitas lewat Mekanisasi Pertanian, Kementan Lengkapi Alsintan dengan Perbengkelan

Dukung Produktivitas lewat Mekanisasi Pertanian, Kementan Lengkapi Alsintan dengan Perbengkelan

Whats New
Sri Mulyani: Kesenjangan Inklusi Keuangan Jadi Tantangan Besar di Kawasan ASEAN

Sri Mulyani: Kesenjangan Inklusi Keuangan Jadi Tantangan Besar di Kawasan ASEAN

Whats New
SiCepat Ekspres Proyeksi Pengiriman Paket Naik 20 Persen Selama Ramadhan 2023

SiCepat Ekspres Proyeksi Pengiriman Paket Naik 20 Persen Selama Ramadhan 2023

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BNI

Spend Smart
Gelar Sosialisasi di Sumbar, BPH Migas Sampaikan Pengaturan dan Prosedur Penyaluran BBM

Gelar Sosialisasi di Sumbar, BPH Migas Sampaikan Pengaturan dan Prosedur Penyaluran BBM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+