Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lawan Corona, Dirut AP I: Saat ini Kami All Out, Masalah Keuntungan Nomor 2

Adapun beberapa maskapai itu meminta beragam insentif, termasuk dari sisi operasional bandara karena wabah virus corona (Covid-19) telah mengikis pendapatan perseroan.

Faik bilang, tergerusnya pendapatan bukan hanya terjadi di maskapai penerbangan semata. Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara pun tengah "berdarah-darah" melawan dampak Covid-19.

"Saya kira kondisi yang kita alami tidak hanya berdampak signifikan kepada maskapai, tapi juga pengelola bandara. Ada 18.300 penerbangan yang cancel hingga 18 Maret, dampaknya signifikan," kata Faik dalam konferensi video, Sabtu (28/3/2020).

Faik menyebutkan, sebanyak 18.300 penerbangan yang dibatalkan didominasi oleh maskapai domestik dengan porsi 14.000 penerbangan. Sementara sekitar 4.300 sisanya adalah maskapai internasional.

Alasan terbesar maskapai menghentikan penerbangan tak lain karena menurunnya jumlah penumpang yang mengakibatkan tingkat keterisian kursi pesawat semakin longgar.

Dalam 3 hari terakhir, jumlah penumpang menyusut menjadi sekitar 7.000 hingga 8.000 per hari. Padahal dalam kondisi normal, setidaknya terdapat 18.000 penumpang per hari.

"Ini yang berangkat masih tinggi, tapi datangnya sudah turun jauh secara signifikan. Inilah yang mendasari airline memutuskan menghentikan penebangan sementara. Kondisinya sampai kapan tergantung pada human traffic," ungkap Faik.

Dia mengaku, turunnya trafik penerbangan membuat pendapatan Angkasa Pura I turun 20 persen di bawah target awal.

"Dan berpotensi lebih besar lagi kalau virus ini (belum membaik). Makanya kami inisiatif melakukan simplifikasi organisasi di cabang, bikin lebih ramping lagi, membatalkan proses recruitment karyawan. Jadi inisiatif bisa penghematan sampai Rp 300 miliar," sebutnya.


Untuk itu, dia ingin maskapai dan pengelola bandara hendaknya mencari solusi terbaik secara bersama-sama. Sebab menurutnya, krisis ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri.

"Enggak bisa kita selesaikan sendiri-sendiri tapi harus bersama-sama, dengan ekosistem aviasi termasuk pemerintah. Saat ini kami all out, masalah keuntungan nomor 2," ucap Faik.

Sebelumnya diberitakan, Indonesia National Air Carriers Association ( INACA) berharap pemerintah memberikan insentif bagi industri penerbangan di tengah mewabahnya virus corona.

Sebab, jika tak diberi insentif dan keringanan industri penerbangan dalam negeri terancam melakukan PHK kepada karyawannya.

“Diramalkan apabila penuntasan pandemikCovid-19 semakin tidak pasti hal ini akan membuat industri penerbangan semakin terpuruk bahkan sebagianya akan tidak beroperasi karena bangkrut," ujar Denon dalam siaran persnya, Kamis (26/3/2020).

https://money.kompas.com/read/2020/03/28/193800726/lawan-corona-dirut-ap-i--saat-ini-kami-all-out-masalah-keuntungan-nomor-2

Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke