Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditanya Netizen Alasan Tak Dipilih Lagi Jadi Menteri, Ini Jawaban Susi Pudjiastuti

Susi yang kerap berkomunikasi dengan netizen di jagat raya twitter mengungkapkan alasan dirinya tak terpilih lagi menjadi menteri di Kabinet Jokowi usai warganet bertanya kepada Susi.

Pertanyaan awalnya diutarakan oleh akun @DinoSantana8. Dia agaknya penasaran mengapa Susi tak dipilih lagi menjadi menteri, menolak usai ditawari atau justru tak ditawari lagi.

Dia pun memberikan asumsi Susi memang tidak ditawari masuk dalam kabinet. Alasannya karena Susi keras terhadap pelanggaran oleh kapal asing yang ditenggelamkan hingga berujung menghambat Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) di Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC).

"Mf ibu skdr bertnya. Knp ibu tdk lagi masuk dlm kabinet? Tidak ditawari atw ditawari ibu tolak? Asumsi sy (mf klw slh), ibu tdk ditawari krn ibu keras trhdp pelnggrn oleh kpal asing,asing mmbrikn tekanan trhdp pemerintah kehilangan duit investor, menghambat KKN di bea cukai," tulis @DinoSantana8.

Rupanya, pertanyaan itu direspons dan dibenarkan Susi dengan pernyataan singkat.

"Anda betul," ujar Susi dalam cuitannya, Kamis (23/4/2020).

Merespons jawaban Susi, @DinoSantana8 pun mengucapkan terima kasih dan berharap Susi selalu sehat.

Cuitan Susi pun telah mendapat 43 komentar, 769 suka, dan 289 kali retweet. Banyak warganet kembali berkomentar dan mengkhawatirkan maling ikan yang untung jutaan dollar AS justru didiamkan. Sedangkan maling ayam untuk beli beras dipukuli sampai babak belur.

Komentar lainnya berasumsi, Susi Pudjiastuti didepak karena brilian dan berani bersuara.

"Pantesan Bu Susi didepak dari jajaran kementerian. Karena Anda brilian dan berani bersuara :') selamat hari kartini!," tulis @ekoajiw.

https://money.kompas.com/read/2020/04/23/150643726/ditanya-netizen-alasan-tak-dipilih-lagi-jadi-menteri-ini-jawaban-susi

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke