Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kementan Sebut Ekspor 4 Subsektor Pertanian Ini Meningkat

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan, hal ini menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia, terutama saat adanya wabah corona.

"Dari tahun 2019 sampai Maret 2020, peningkatan ekspor kita mencapai 7,47 persen. Ini terjadi dari tahun lalu," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Menurut Ali, peningkatan ekspor ini berasal dari empat subsektor unggulan seperti perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Dari keempatnya itu, peningkatan yang terjadi kurang lebih mencapai Rp 12 triliun.

Berdasarkan catatan pertanian, peningkatan komoditas hortikultura sebesar 30 persen, perkebunan 26 persen, peternakan 16 persen dan peningkatan tanaman pangan sebesar 14 persen.

Ali mengatakan, peningkatan ini terjadi karena faktor barang yang diekspor tidak lagi berbentuk barang mentah, akan tetapi sudah diolah menjadi makanan bermutu yang digemari masyarakat dunia.

"Artinya adalah, sekarang kita mengirim kelapa tidak hanya serabutnya saja, tetapi sudah diolah terlebih dahulu memjadi produk berkualitas. Untuk itu sekarang kita sedang mengarah ke industri pengolahan," kata dia.

Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, sektor pertanian adalah solusi yang pasti untuk mencegah krisis darurat corona.

Untuk itu, Mentan meminta kepada pelaku usaha pertanian agar tetap berproduksi dan menjalankan kewajibanya untuk memenuhi pangan dalam negeri.

"Sektor pertanian adalah solusi pasti, terutama di tengah keadaan seperti sekarang ini. Oleh sebab itu saya minta kepada pelaku usaha pertanian agar tetap berproduksi dan menjalankan kewajibannya" ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/04/30/223100026/kementan-sebut-ekspor-4-subsektor-pertanian-ini-meningkat

Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke