Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pusing Atur Uang di Masa Pandemi? Simak 3 Tips Ini

Perencana finansial Metta Anggriani mengatakan, ada beberapa cara mengatur keuangan yang bisa Anda lakukan saat krisis menerjang.

Apalagi, masa krisis biasanya memaksa Anda berpikir jernih dan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan.

"Kalau bicara bulan Ramadhan, kita diajarkan melatih menahan diri. Kita berusaha mengidentifikasi mana yang dibutuhkan dan mana yang perlu ditahan. Pandemi memaksa kita untuk melakukannya," kata Metta dalam konferensi video, Kamis (14/5/2020).

Metta berujar, rasa bingung mengatur keuangan di masa pandemi dan Ramadhan bisa diselesaikan dengan 3 cara dasar mengatur pendapatan, antara lain:

1. Dahulukan zakat

Ingat, zakat wajib/zakat fitrah wajib bagi umat Islam. Keluarkan terlebih dahulu saat Ramadhan meski saat ini kondisi keuangan Anda tengah sulit-sulitnya. Pasalnya zakat yang bertujuan untuk mensucikan diri ini juga sangat berarti bagi masyarakat lain yang membutuhkan.

Setelah berzakat, Anda perlu fokus pada kebutuhan-kebutuhan pokok, termasuk kesehatan. Berbagai post pengeluaran yang tak perlu seperti buka bersama, berburu diskon, atau mudik bisa dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pokok.

"Kebutuhan pokok perlu diperhatikan karena ada kenaikan harga pada komoditas tertentu, misalnya gula pasir dan bawang. Pastikan kita harus prioritaskan kebutuhan pokok dan belanjakan sesuai kebutuhan," ujar Metta.

2. Lebih banyak menabung

Di tengah banyaknya ketidakpastian, tentu menabung atau menyiapkan dana darurat adalah hal nomor satu yang perlu Anda lakukan. Menabung ini makin wajib bila Anda merupakan salah satu yang masih menerima gaji dan THR di masa pandemi.

"Biasanya THR dipakai untuk belanja lebaran. Karena belanja Lebarannya hilang, itu akan sangat bagus kalau kita alihkan menjadi tabungan untuk antisipasi ketidakpastian," sebut Metta.

Untuk dana darurat, biasanya perencana keuangan menyarankan nominal yang berbeda-beda tergantung kondisi seseorang.

Namun dalam Covid-19, Anda disarankan untuk membentuk dana darurat setara dengan 6-12 kali pengeluaran bulanan.

"Dana darurat ini harus cukup likuid. Artinya bagaimana caranya kita bisa menyimpan dana darurat tetap likuid tapi aksesnya kita batasi agar tidak terpakai. Bisa taruh di deposito. Kalaupun butuh mendadak itu bisa cair tapi ada penalti sehingga kita bisa berpikir ulang untuk mencairkannya," ucap Metta.

3. Hindari utang konsumtif

Selama pandemi, ada baiknya Anda menghindari utang konsumtif. Bila ingin berutang, pastikan Anda mampu membayarnya.

Adapun porsi utang yang sehat adalah 30 persen dari penghasilan. Bila penghasilan Anda Rp 3 juta, usahakan utang tak lebih dari Rp 1 juta.

"Tapi bagaimana kalau sudah terlanjur tak bisa bayar? Sesuaikan gaya hidup, atau akses restrukturisasi kredit, atau cari upaya lain untuk membayarnya," tutur Metta.

https://money.kompas.com/read/2020/05/14/154200226/pusing-atur-uang-di-masa-pandemi-simak-3-tips-ini

Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke