Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia Ramal Ekonomi RI 2020 Stagnan, Tahun Depan Tumbuh 4,8 Persen

Namun tahun depan, lembaga keuangan internasional itu memprediksi perekonomian Indonesia mengalami rebound dengan tumbuh di kisaran 4,8 persen.

Dalam laporan terbarunya mengenai kondisi perekonomian global yang tengah mengalami krisis akibat pandemi, Bank Dunia menyatakan pandemi virus corona (Covid-19) telah mengakibatkan tekanan terhadap perekonomian hampir di seluruh negara di dunia baik dari sisi eksternal maupun internal.

Indonesia yang merupakan eksportir komoditas di kawasan Asia Timur dan Pasifik pun mengalami pukulan yang cukup hebat di awal tahun akibat lockdown yang diterapkan di banyak negara yang membuat harga komoditas merosot cukup dalam.

Selisih antara proyeksi terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan proyeksi di awal tahun yang dilakukan oleh Bank Dunia sebesar 5,1 poin persentasi untuk tahun 2020. Sementara untuk tahun 2021 sebesar 0,4 poin persentase.

Bank Dunia mencatatkan, perekonomian negara berkembang merupakan yang paling berisiko di tengah pandemi virus corona. Pasalnya, dari sisi sistem kesehatan, negara berkembang cenderung lebih rentan dan kurang kuat jika dibandingkan dengan negara maju.

Selain itu, negara berkembang memiliki keterlibatan yang lebih dalam perekonomian global, baik itu rantai pasok, pariwisata, serta ketergantungan terhadap harga komoditas dan pasar keuangan.

Jika dibandingkan dengan negara kawasan Asia Pasifik lain, pertumbuhan ekonomi Malaysia tahun ini diperkirakan tumbuh negatif 3,1 persen sebelum mengalami rebound dan tumbuh hingga 6,9 persen pada tahun berikutnya.

Menurut catatan Bank Dunia, ketiga negara tersebutlah yang mengalami kontraksi terparah di antara negara lain di kawasan Asia Timur dan Pasifik.


Hal tersebut merefleksikan terhentinya aktivitas domestik, kemerosotan di industri pariwisata, serta aktivitas perdagangan dan manufaktur yang terganggu. Selain itu juga dampak rambatan lain di pasar keuangan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat memaparkan skenario berat hingga paling buruk yang akan dialami Indonesia akibat pandemik virus corona (covid-19).

Dalam paparannya kepada awak media melalui conference call, Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalami kontraksi hingga 0,4 persen di akhir tahun.

Sementara untuk skenario berat, perekonomian RI hanya akan tumbuh di kisaran 2,3 persen. Sebelumnya, Menkeu sempat memaparkan, sekario berat hingga terburuk pertumbuhan ekonomi RI akan berada di ksiaran 2,5 persen hingga 0 persen.

"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3 persen, bahkan skenario lebih buruk -0,4 persen," ujar Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2020/06/09/095000726/bank-dunia-ramal-ekonomi-ri-2020-stagnan-tahun-depan-tumbuh-48-persen

Terkini Lainnya

BEI Bakal Berlakukan 'Short Selling' pada Oktober 2024

BEI Bakal Berlakukan "Short Selling" pada Oktober 2024

Whats New
Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Rekrut CPNS, Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 155,7 Miliar

Whats New
Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Usai Direktur IT, Kini Direktur Bisnis UKM Mundur, KB Bank Buka Suara

Whats New
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, OJK Gelar Sharia Financial Olympiad

Whats New
Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Tiga Pesan Bank Dunia untuk RI, dari Makroekonomi hingga Reformasi Swasta

Whats New
Kisah Anita Dona, 'Nekat' Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Kisah Anita Dona, "Nekat" Dirikan Dolas Songket Bermodal Rp 10 Juta, Kini Jadi Destinasi Wisata Sawahlunto

Smartpreneur
Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Perekonomian Indonesia Disebut Terjaga dengan Baik dan Bisa Hadapi Risiko Ketidakpastian Global

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

IHSG Naik Tipis, Rupiah Ngegas ke Level Rp 16.394

Whats New
BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

BSI dan MES Tawarkan Deposito Wakaf untuk Jaminan Sosial Pekerja Informal

Rilis
Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Industri Pengguna Gas Bumi Usul Program HGBT Dihapuskan

Whats New
Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Tumbuhkan Minat Kewirausahaan PMI, Bank Mandiri Gelar Mandiri Sahabatku dan Kenalkan Fitur Livin’ di Seoul

Whats New
Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli 27-28 Juni 2024 Lewat Livin by Mandiri

Spend Smart
Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Tesla PHK 14 Persen Karyawan Sepanjang 2024

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Dollar AS Tembus Rp 16.400, Anggaran Subsidi Energi Berpotensi Membengkak

Whats New
Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Bank Dunia: Perpanjangan Bansos Dorong Defisit APBN Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke