Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank BUKU I, Ini Saran Bos BCA agar Bertahan di Tengah Pandemi

Saran ini diberikan karena kelompok BUKU 1 lebih terbatas memiliki kemampuan layanan digital, yang biasanya dimanfaatkan nasabah saat berusaha menjauhi kerumunan mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Kalau seperti ATM masih bisa join dengan bank lain. Tapi (layanan) digital lainnya saya kira belum bisa join, Jadi kita bank besar pun belum bisa membantu untuk memberikan fasilitas digitalisasi bank kecil," kata Jahja dalam bincang-bincang secara daring, Rabu (10/6/2020).

Jahja menyarankan, bank-bank yang masuk dalam BUKU 1 hendaknya harus lebih konservatif dalam memberikan pinjaman di masa pandemi Covid-19. Bank BUKU 1 bisa mengkaji kembali melihat kecukupan modal saat restrukturisasi kredit tengah berjalan.

"Proses restrukturusasi sudah berjalan, Anda sudah bisa melihat cashflow bagaimana. Apakah cukup? Yang paling penting cukup untuk operasional," saran Jahja.

Saran lainnya, seimbangkan likuiditas dengan profit agar tak menggerogoti modal perseroan.

"Karena likuiditas bagus tapi enggak profit jadi enggak balance (seimbang). Itu harus balance," tuturnya.

Lebih lanjut Jahja mengungkap, kehati-hatian dalam mengambil setiap keputusan akan berpengaruh besar untuk bisa bertahan di tengah pandemi, karena tak ada kepastian kapal Covid-19 berakhir.

"Kalau ditanya kapan berakhir, 6 bulan sesudah Covid-19 betul-betul dikatakan aman, ya bisa kembali ke normal. Covid-19 terkendali, bisnis menggeliat, baru nanti setahun kemudian bisa lari kencang. Perlu recovery yang lama untuk semua bisnis dan industri," sebut Jahja.

Sebagai informasi, kelompok BUKU I merupakan bank-bank yang mempunyai modal inti di bawah Rp 1 triliun. Sementara BCA termasuk dalam kelompok BUKU 4 yakni bank-bank yang mempunyai modal inti lebih dari Rp 30 triliun.

https://money.kompas.com/read/2020/06/10/193100726/bank-buku-i-ini-saran-bos-bca-agar-bertahan-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke