Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos AP I: Pergerakan Penumpang Baru 17 Persen Kondisi Normal

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki periode tatanan normal baru atau new normal, kinerja industri penerbangan kembali mengalami pertumbuhan setelah mengalami pukulan telak akibat berbagai kebijakan pembatasan transportasi.

Kendati demikian, pertumbuhan tersebut masih belum signifikan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, mengatakan, sampai dengan 19 Juli 2020, pergerakan pesawat di bandara kelolaan mencapai 45 persen dari kondisi normal. Sementara, lalu lalang penumpang baru mencapai 17 persen.

"Dari hasil monitoring kita sampai 19 Juli, rata-rata penerbangan sudah sekitar 45 persen dari normal. Namun penumpang baru sekitar 17 persen dari kondisi normal," katanya, dalam Webinar Transportasi Publik dan Geliat Ekonomi Pada Masa Pandemi, Rabu (22/7/2020).

Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan realisasi pada Mei lalu.

Faik menyebutkan, pada kondisi normal, 15 bandara yang dikelola AP I rata-rata melayani 7,5 juta setiap bulannya.

Namun, akibat adanya pembatasan transportasi, pada Mei 2020, bandara kelolaan AP I hanya melayani 75.000 penumpang selama satu bulan.

"Bisa dibayangkan, hampir 99 persen traffic kita menurun cukup signifikan," ujarnya.

Oleh karenanya, untuk mengatasi hal tersebut, Faik menekankan pentingnya kerja sama antar seluruh pihak terkait. Khususnya dalam rangka pembahasan operasional selama periode new normal.

Menurutnya, selama transportasi udara kembali beroperasi di tengah pandemi Covid-19, keselamatan penumpang menjadi aspek yang paling penting untuk dijaga.

"Kita juga harus menyadari, bahwa, pertama kita belum tahu kapan Covid secara pasti akan selesai," katanya.


Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap lebih dari 500 penumpang, 84 persen diantaranya mengaku masih akan terbang dengan tetap memantau situasi terkini.

Mayoritas penumpang juga mendorong penggunaan teknologi sebagai alat bantu operasional selama new normal, seperti check in menggunakan aplikasi dan pemeriksaan identitas memanfaatkan biometrik.

"Kita melakukan banyak langkah-langkah untuk memastikan bahwa kondisi new normal bisa disupport lebih signifikan lagi," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/07/22/181300726/bos-ap-i--pergerakan-penumpang-baru-17-persen-kondisi-normal

Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke