Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Garut Dilanda Kekeringan, Ini Langkah Antisipasi yang Disarankan Kementan

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, saat ini kondisi iklim sedang tidak menentu.

Kondisi itu menyebabkan wilayah Garut bagian tengah, selatan, dan utara mengalami kekeringan. Akibatnya, sektor pertanian 14 kecamatan di Garut terancam gagal panen.

“Jika tidak ditangani, petani akan mengalami kerugian dan berdampak pada penurunan produksi,” kata Mentan dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).

Untuk itu, ia meminta petani melakukan langkah antisipasi dengan mengoordinasikan masalah tersebut ke dinas terkait.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy, menyarankan petani untuk memastikan ketersediaan sumber-sumber air di sekitarnya.

“Pertama, petani harus mengetahui dan memastikan sumber-sumber air terdekat untuk mendukung pertaniannya. Jika tidak bisa, segera berkoordinasi dengan dinas atau pihak terkait agar dicarikan solusi terbaik,” kata Sarwo Edhy.

Ia melanjutkan, petani dapat menjaga ketersediaan air dengan membenahi aliran irigasi. Namun jika tidak memungkinkan, petani bersama pihak-pihak terkait dapat membangun embung.

“Embung menjadi salah satu solusi terbaik karena air akan selalu tersedia dan petani bisa memantaunya,” ujar Sarwo Edhy.

Kemudian untuk menghindari kerugian, Sarwo menganjurkan petani untuk memanfaatkan asuransi pertanian. Dengan begitu, petani bisa melakukan klaim lahan yang rusak dan menanam kembali.

“Asuransi dapat menjaga lahan pertanian dari mitigasi bencana seperti banjir, kekeringan, longsor, serangan hama, dan lainnya, sehingga petani bisa beraktivitas dengan tenang,” imbuh Dirjen PSP Kementan itu.

https://money.kompas.com/read/2020/07/23/150200426/garut-dilanda-kekeringan-ini-langkah-antisipasi-yang-disarankan-kementan

Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke