Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Hari Ini Diperkirakan Melemah, Ini Sebabnya

Kekhawatiran akan kegagalan stimulus fiskal AS jilid II membuat investor memburu mata uang dollar AS.

“Hari ini rupiah berpotensi melemah, karena dollar AS terlihat menguat lagi hari ini menyusul belum tercapainya kesepakatan paket stimulus ke-2 AS antara Demokrat dan Republik,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Dia bilang, pagi ini DPR AS yang dikuasai Demokrat tetap mengesahkan proposal 2,2 triliun dollar AS yang belum disetujui Republik. Pasar khawatir negosiasi stimulus akan mengalami kebuntuan lagi karena dua kubu sama-sama bersikeras dengan proposalnya masing-masing.

“Stimulus diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi AS di masa pandemi. Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dollar AS hari ini,” tegas dia.

Sementara itu, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,05 persen pada September 2020, mengindikasikan ekonomi Indonesia masih belum pulih.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.800 per dollar AS sampai dengan Rp 14.900 per dollar AS.

Adapun pagi ini seperti dikutip dari data Bloomberg  pukul 09.58 WIB, rupiah berada di posisi Rp 14.847 per dollar AS, atau melemah 0,08 persen dibanding penutupan kemarin pada 14.834.

https://money.kompas.com/read/2020/10/02/100939526/rupiah-hari-ini-diperkirakan-melemah-ini-sebabnya

Terkini Lainnya

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke