Perkuat Keamanan, ShopeePay Hadirkan Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

KOMPAS.com - Transaksi digital mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), transaksi digital meningkat 37,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Gubernur BI Perry Warijo mengatakan, digitalisasi jadi salah satu pilihan model bisnis yang makin diminati masyarakat di tengah situasi pandemi.

“Digital adalah pilihan dan didukung perubahan preferensi masyarakat terhadap transaksi keuangan,” terang Gubernur BI Perry Warijo seperti diwartakan Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anung Herlianto mengatakan, transaksi di e-commerce mengalami pertumbuhan hingga 400 persen per bulan sejak merebaknya Covid-19.

“Delapan bulan sejak pandemi itu, akselerasinya lebih besar. Teman-teman kita yang dikurung (di rumah) tidak ingin lagi datang ke bank. Mereka ingin dengan smartphone bisa melakukan apa saja,” jelasnya seperti diwartakan Kompas.com, Jumat (9/10/2020).

Namun, di tengah percepatan pertumbuhan transaksi digital, muncul kekhawatiran akan terjadinya kejahatan siber dengan berbagai modus.

Berdasarkan data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, terdapat 1.617 kasus penipuan online pada 2019. Angka itu berpotensi naik seiring dengan peningkatan transaksi digital selama pandemi.

Maka dari itu, perlu kerja sama berbagai pihak untuk menekan tingkat kejahatan siber yang menyasar transaksi digital, salah satunya dari penyedia layanan pembayaran digital.

ShopeePay, misalnya. Sebagai platform pembayaran digital, ShopeePay terus meningkatkan fitur keamanan layanannya secara konsisten demi kenyamanan pelanggan saat bertransaksi.

Marketing Manager ShopeePay Cindy Candiawan mengatakan, keamanan akun dan perlindungan data para pengguna adalah prioritas ShopeePay.

“Sebagai penyedia pembayaran digital terdepan di Indonesia, ShopeePay memiliki tanggung jawab untuk memastikan transaksi yang aman dan nyaman,” imbuhnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (20/10/2020).

Fitur keamanan baru ShopeePay

Adapun upaya terbaru yang dilakukan ShopeePay untuk menjamin keamanan transaksi adalah dengan menghadirkan fitur rekognisi wajah dan sidik jari untuk menyelesaikan pembayaran, baik secara online maupun offline.

Kehadiran fitur baru tersebut merupakan respons ShopeePay terhadap meningkatnya transaksi digital, terutama di tengah pandemi Covid-19.

Cindy menambahkan, fitur rekognisi wajah dan sidik jari dapat dimanfaatkan pengguna sebagai proteksi tambahan untuk menjaga keamanan akunnya.

Pengguna ShopeePay, baik di perangkat iOS maupun Android, disarankan untuk mengaktifkan kedua fitur tersebut.

Selain fitur rekognisi wajah dan sidik jari, ShopeePay telah melengkapi berbagai fitur keamanan lain, seperti one-time password (OTP), personal identification number (PIN), dan notifikasi yang otomatis berlaku sejak pengguna mengaktifkan akun. Fitur keamanan berlapis ini telah sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia dan berstandar global.

Cindy menyampaikan, ShopeePay akan terus beradaptasi dan berinovasi untuk memperkuat sistem dan jaringan teknologinya sehingga pengguna tidak perlu khawatir pada saat bertransaksi.

“Kami secara konsisten akan melakukan edukasi seputar keamanan akun seiring dengan edukasi akan literasi digital di Indonesia,” jelasnya.

Pengguna ShopeePay dapat menghubungi tim customer service (CS) jika menemukan kendala atau mendapatkan informasi yang mencurigakan.

Adapun tim CS ShopeePay dapat dihubungi melalui berbagai kanal, seperti email, call center, serta akun Twitter dan Instagram yang beroperasi setiap hari selama 24 jam.

Untuk informasi selengkapnya mengenai fitur rekognisi wajah dan sidik jari ShopeePay, silakan kunjungi laman help.shopee.co.id.