Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Resesi, Ini 5 Instrumen Investasi yang Bisa Kamu Lirik

Dengan begitu, Indonesia resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 juga mencatat pertumbuhan -5,32 persen.

Perencana Keuangan Finansialku.com, Melvin Mumpuni mengatakan, investasi adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melindungi keuanganmu. Nyatanya saat resesi akibat Covid-19, masih ada lho beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan.

Namun tentu saja, pemilihan instrumen investasi perlu selektif. Pun disesuaikan kembali dengan rencana keuanganmu dan portofolio investasimu.

"Investasi di tahun 2020 memang perlu selektif, ya. Selektif bukan berarti kita tidak investasi sama sekali. Selektif artinya kita perlu lebih cermat dalam melakukan manajemen risiko dan disesuaikan dengan tujuan keuangan (baik dari segi risk, return, dan periode investasi)," kata Melvin kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Berikut ini instrumen-instrumen investasi yang masih bisa kamu pertimbangkan.

1. Saham

Berinvestasi pada saham mungkin jadi pilihan menarik buatmu. Pasalnya selama pandemi, banyak saham-saham yang terdiskon atau berada pada harga lebih murah, termasuk saham-saham blue chip, big cap, atau core stock.

Mungkin saja, keuntungan yang kamu dapatkan dalam jangka panjang akan lebih banyak. Tapi tetap, perhatikan profil risikonya.

"Pilih saham yang bisnisnya tidak terdampak signifikan dengan covid-19. Sesuaikan pilihan saham, terkait waktu recovery dengan periode investasi, yakni kapan uang investasi dibutuhkan," ucap Melvin.

2. Reksa dana

Sebagai investor pemula, banyak yang menyarankanmu berinvestasi di reksa dana. Investasi reksa dana ini bermacam-macam, seperti reksa dana saham, reksa dana pasar uang, atau reksa dana pendapatan tetap.

Jangan lupa, fokuslah pada reksa dana yang masih menghasilkan kinerja positif atau setidaknya menghasilkan perbaikan.

"Misalnya lihat sharpe ratio, draw down analysis, atau bahkan lihat information ratio," sebut Melvin.

3. Peer to peer lending

Siapa sangka, berinvestasi di peer to peer (P2P) lending sekarang semakin digemari.

Untuk berinvestasi di P2P lending, kamu bisa pertimbangkan persentase TKB90. Adapun TKB90 adalah tingkat keberhasilan penyelenggaran P2P lending dalam menyelesaikan kewajiban pinjam-meminjamnya dalam waktu 90 hari setelah jatuh tempo.

"Perhatikan pula manajemen risiko P2P lending, misal seandainya gagal bayar, apa yang harus dilakukan," tutur Melvin.

4. SBN

Pemerintah kerap menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) konvensional maupun syariah. Instrumen investasi yang cenderung aman ini bisa menjadi pilihanmu berinvestasi saat terjadi resesi.

Selain mengamankan uang, kamu membantu Indonesia ke luar dari dampak berkepanjangan dari pandemi Covid-19. Sebab selama pandemi, beberapa SBN diterbitkan untuk mendanai APBN yang dikucurkan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), seperti jaring pengaman sosial.

"Bisa dipakai untuk diversifikasi portofolio investasi, mengurangi risiko portofolio, dan untuk tujuan jangka menengah 1-5 tahun," ungkap Melvin.

Informasi saja, saat ini pemerintah masih membuka masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel kepada investor individu secara online, yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST007.

Adapun masa penawaran ST007 sendiri akan berakhir pada 25 November 2020 mendatang pukul 10.00 WIB.

Di laman resmi DJPPR dijelaskan imbal hasil atau kupon ST007 bersifat mengambang atau floating with floor dengan tingkat imbalan yang mengacu pada bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Cukup dengan Rp 1 juta kamu bisa memesan ST007 ini. Sementara maksimal pemesanan adalah Rp 3 miliar.

Untuk periode pertama (yang akan dibayar pada tanggal 10 Januari 2021 dan tanggal 10 Februari 2021) berlaku kupon sebesar 5,5 persen.

Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama sebesar 5,50 persen tersebut berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor). Tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

5. Emas

Sudah bukan rahasia, emas kerap dipilih jika terjadi krisis atau fenomena jatuhnya instrumen investasi lain. Sehingga wajar sepanjang Covid-19 ini, harga emas mengalami kenaikan.

"Emas ini menurut saya cocok sebagai alternatif dana darurat. Karena emas relatif aman (harganya stabil, cenderung naik), likuid (bisa dijual atau digadaikan) dan mudah diakses (bisa dibeli/jual melalui toko emas fisik, online atau bahkan lewat PT Pegadaian)," pungkas Melvin.

https://money.kompas.com/read/2020/11/05/121200326/indonesia-resesi-ini-5-instrumen-investasi-yang-bisa-kamu-lirik

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke