Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Jadi Presiden AS, Bagaimana Indonesia Bisa Ambil Keuntungan?

Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira, investor mulai kembali menanamkan dananya di negara-negara emerging market dalam merespons kemenangan Biden.

Investor melihat Biden akan mampu menurunkan eskalasi perang dagang AS dan China, penanganan Covid-19 yang akan lebih serius, serta stimulus ekonomi AS akan lebih besar. Ini menjadi pertanda akan pulihnya ekonomi di negara adidaya tersebut bahkan secara global.

"Sehingga dana asing pun sudah masuk ke bursa, IHSG rebound, rupiah menguat. Pasar menyambut gembira kemenangan Biden," ujarnya dalam diskusi virtual mengenai Dampak Pilpres AS Terhadap Indonesia, Selasa (17/11/2020).

Meski demikian, Bhima menekankan, keuntungan dari kemenangan Biden tak bisa hanya diambil Indonesia dengan meningkatkan investasi di pasar keuangan, melainkan harus diikuti dengan peningkatan investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI).

Lantaran, lewat investasi langsung maka akan lebih berdampak pada perekonomian nasional, mengingat dana yang ditanam akan lebih besar dengan jangka waktu yang lama. Di sisi lain, dapat mendorong penciptaan lapangan kerja.

"Sebenarnya tugas besar kita adalah merubah hot money yang masuk ke portofolio itu menjadi FDI. Investasi yang cenderung serap tenaga kerja. Jadi jangan hanya berputar terus di pasar keuangan, mudah masuk tapi mudah keluar," jelas dia.

Selain itu, Bhima juga menilai Indonesia harus memperbaiki kesiapan perdagangan untuk bisa mengambil peluang ekspor barang ke AS. Menurutnya, Indonesia bisa saja kalah dengan Vietnam yang juga menjadikan AS sebagai pasar ekspor.

Ia bilang, bila dibandingkan dengan Vietnam, potensi perdagangan Indonesia ke AS jauh lebih rendah. Indonesia unggul dalam hal komoditas barang penolong, bahan baku mentah, produk peternakan, kimia dan farmasi, serta kayu.

Sedangkan Vietnam unggul pada komoditas barang modal, barang konsumsi, produk makanan jadi, alas kaki, produk olahan kulit, barang elektronik, logam dasar, barang tambang, serta tekstik dan pakaian jadi.

"Bisa dibilang 60 persen lebih kita kalah saing dengan Vietnam (dalam hal ekspor ke AS)," katanya.

Bhima menilai, Indonesia dapat mengambil peluang perdagangan ke AS dengan meningkatkan kualitas produk yang berkaitan dengan linkungan hidup. Sebab, salah satu fokus kebijakan Biden ke depan memang pro lingkungan hidup.

Menurutnya, saat ini sudah banyak negara maju yang menerapkan prinsip untuk menggunakan produk yang memang menjamin keberlanjutan lingkungan hidup, seperti Uni Eropa dan Inggris. Langkah ini pun bisa saja ditempuh Biden yang memang pro linkungan hidup.

"Bagi perusahaan di Indonesia, baiknya untuk comply dengan sertifikasi linkungan hidup untuk lebih berkelanjutan dalam menjalankan bisnis kalau tujuan marketnya adalah AS, atau untuk mendapatkan investasi dari AS," pungkas Bhima.

https://money.kompas.com/read/2020/11/17/205900126/biden-jadi-presiden-as-bagaimana-indonesia-bisa-ambil-keuntungan-

Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke