Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Asia Pasifik Tanam Modal di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo mengundang para pengusaha di negara lingkar Asia Pasifik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, seiring dengan disahkan UU omnibus law Cipta Kerja.

Pasalnya menurut Jokowi, UU sapu jagat tersebut memberikan kemudahan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan investor asing.

"Saya mengundang para CEO dan pengusaha di kawasan Asia Pasifik untuk memanfaatkan UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan. Saya yakin CEO akan merasakan efek positif dari kebijakan yang dikeluarkan Indonesia di masa pandemi ini," kata Presiden dalam konferensi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Dialogues, Kamis (19/11/2020).

Jokowi menuturkan, Indonesia telah menggunakan momentum krisis untuk reformasi struktural secara besar-besaran.

Caranya, dengan mengesahkan UU Cipta Kerja yang mampu membenahi regulasi dan birokrasi yang ada.

Aksi itu ditujukan untuk membuka pintu seluas-luasnya bagi businesss man dan bagi investor dengan cara-cara baru.

"Tujuan utama kami adalah menciptakan iklim berusaha dan investasi yang berkualitas. Regulasi yang tumpang tindih dan prosedur yang rumit dipangkas. Rantai birokrasi perizinan berbelit-belit dipotong. Serta pungli yang selama ini menghambat investasi diberantas," ungkap Jokowi.

Jokowi kemudian menjabarkan beberapa hal yang menjadi sisi positif UU yang sempat jadi kontroversi itu.

Intinya adalah proses perizinan dan persyaratan berusaha dan berinvestasi menjadi lebih sederhana.

Secara lebih rinci, perizinan berusaha untuk UMKM tidak diperlukan lagi.

UMKM cukup mendaftarkan usahanya melalui Online Single Submission (OSS), tanpa perlu mengurus izin di berbagai kementerian/lembaga (K/L).

"Pembentukan perseroan terbatas dibuat lebih sederhana dan tidak lagi ada pembatasan modal minimum. Pengurusan paten dan merk juga dipercepat. Pengadaan tanah dan lahan bagi kepentingan umum jadi lebih mudah," papar Jokowi.

Selain itu, berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)), Kawasan Perdagangan Bebas, dan Kawasan Pelabuhan Bebas makin menarik dengan diterbitkannya berbagai fasilitas dan insentif.

"Pelayanan perizinan berusaha di kawasan akan dilakukan dalam hitungan jam dengan fasilitas fiskal yang terintegrasi dalam sistem OSS," ucap Jokowi.

Jokowi menambahkan, Indonesia juga membentuk lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF), mengelola dan menempatkan sejumlah dana atau aset negara secara langsung maupun tidak langsung, dan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga.

UU ini pun dianggap melindungi dan meningkatkan peran pekerja, termasuk memberikan kepastian hukum dalam upah minumum dan upah pesangon.

"Saat ini pemerintah tengah menyelesaikan peraturan pelaksanaan omnibus law. Kita akan selesaikan aturan pelaksanaan itu secepat-cepatnya sehingga berbagai reformasi regulasi dan birokrasi bisa dirasakan manfaatnya," pungkas Jokowi.

https://money.kompas.com/read/2020/11/19/141849226/presiden-jokowi-ajak-pengusaha-asia-pasifik-tanam-modal-di-indonesia

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke