Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penerima Kartu Prakerja Mencapai 5,6 Juta Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mencatat, penerima program Kartu Prakerja telah mencapai 5,6 juta orang peserta sejak 11 April 2020 program ini digulirkan.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, secara keseluruhan jumlah pendaftar program Kartu Prakerja dari gelombang satu hingga sebelas sebanyak 43 juta orang peserta.

"Jumlah yang tinggi ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, peogram yang mudah diakses, dan sistem pada manajemen pelaksana yang disiapkan dengan baik," ujar Susi dalam diskusi daring Survei BPS Bicara tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).

Susi menjelaskan, dari 5,6 juta orang penerima manfaat Kartu Prakerja, sebanyak 5,4 juta di antaranya telah melakukan pelatihan.

Kemudian dari angka 5,4 juta tersebut sebanyak 5,1 juta penerima telah menyelesaikan pelatihan.

Ada 1.663 program pelatihan yang disediakan dari 153 lembaga pelatihan. Utamanya yang dipilih adalah pelatihan penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.

Selain itu, berdasarkan survei yang penerima Kartu Prakerja adalah mayoritas laki-laki yakni sebesar 56 persen, berpendidikan SMA ke atas sebesar 87 persen, serta berusia antara 18-35 tahun sebesar 77 persen.

"Sebanyak 81 persen penerima manfaat mengaku belum pernah mengikuti pelatihan atau kursus sebelumnya. Serta 88 persen diantaranya mengaku tidak bekerja," ungkap Susi.

Adapun berdasarkan hasil survei yang dilakukan BPS terhadap program Kartu Prakerja pada Agustus 2020 lalu, menunjukkan bahwa 88,9 persen penerima manfaat yang menyelesaikan pelatihan mengatakan program ini telah meningkatkan keterampilan kerja mereka.

Selain itu, penerima Kartu Prakerja berasal dari 34 provinsi se-Indonesia, dengan penerima terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 16 persen.

Kemudian disusul DKI Jakarta sebesar 10 persen dan Jawa Timur 9,8 persen.

Sedangkan propinsi dengan penerima paling sedikit adalah Papua Barat sebesar 0,08 persen, disusul Gorontalo 0,37 persen, dan Papua hanya sebesar 0,46 persen.

Susi mengatakan, hasil survei BPS tersebut tentunya sangat penting sebagai bahan evaluasi program, melengkapi survei yang telah diadakan oleh internal atau Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

"Ini mengkonfirmasi pula dampak positif program Kartu Prakerja dalam meningkatkan keterampilan kerja," kata dia.

Oleh sebab itu, mempertimbangkan animo masyarakat yang tinggi dan hasil yang cukup memuaskan di tahun 2020, program Kartu Prakerja pun dipastikan akan terus berlanjut tahun depan.

"Protam ini akan terus dilanjutkan pada tahun 2021," ujar Susi.

https://money.kompas.com/read/2020/11/23/200739126/penerima-kartu-prakerja-mencapai-56-juta-orang

Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke