Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Bertekad Dampingi 2 Juta Petani, Kadin Beberkan Skemanya


KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky Oesman Widjaja mengatakan, pemerintah bertekad mendampingi 2 juta petani pada 2023.

“Dukungan pemerintah untuk menyepakati model bisnis yang paling sesuai bagi produk pangan unggulan kita sangatlah penting, agar skala keekonomisan pengembangannya dapat tercapai,” ujarnya seperti keterangan tertulisnya, Selasa (24/11/2020).

Dia mengatakan itu dalam forum dua tahunan Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-5 yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu-Kamis, 18-19 November 2020.

Franky mengatakan, ini mengingat sektor pangan dari hulu ke hilir menjadi gantungan hidup bagi lebih dari 55 juta pekerja dari keseluruhan 128 juta pekerja yang ada di seluruh Indonesia.

Dia juga menyebut, melalui pengelolaan yang tepat sekaligus berkelanjutan, sektor pertanian berpotensi memberikan kontribusi sebesar 1 triliun dollar AS.

Bahkan, saat pandemi berlangsung sektor pertanian tetap tumbuh sekitar 2,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Tantangan terkini yang hadir adalah kekuatan rantai pasok dan pemasaran.

Itu sebabnya, pendampingan akan menggunakan skema Inclusive Close Loop yang memberikan berbagai kesempatan bagi para petani.

Dia menjelaskan, skema ini dimulai dari akses atas bibit unggul dan pupuk, pelatihan praktik pertanian yang baik sekaligus ramah lingkungan (good agriculture practice), akses pendanaan, pendidikan, dan literasi keuangan.

Tak hanya itu, skema ini memberi petani pada akses penggunaan teknologi tepat guna dan jaminan penyerapan hasil produksi oleh perusahaan pendamping (off-taker) yang berlangsung di bawah naungan koperasi.

Dari sini, Franky berharap ekosistem sektor pangan yang saling terhubung oleh rantai pasok terintegrasi, di mana para pihak saling bermitra (public private partnership) dapat semakin kokoh terbangun.

Hal itu dimungkinkan sebagaimana capaian lebih dari 1 juta petani dampingan Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture yang mampu meningkatkan produktivitas antara 40 hingga hampir 80 persen.

Termasuk, lanjutnya, pendapatan mereka yang bertambah antara 50 sampai 200 persen (tergantung pada masing-masing komoditasnya).

Momentum ini pun diharapkan menjadi peluang bagi sektor industri pangan Indonesia untuk tidak hanya mensubstitusi produk pangan impor, tetapi juga meningkatkan ekspor.

Pada forum yang dimulai tahun 2010 itu, Franky juga menegaskan Kadin akan meningkatkan pendampingan 2 juta petani pada 2023 setelah sebelumnya bekerja sama dengan berbagai lintas pihak.

“Kerja sama tersebut pun mampu memenuhi amanat Presiden Jokowi pada penyelenggaraan pada 2015, yakni menjangkau 1 juta petani,” katanya saat membuka sesi panel JFSS ke-5 secara virtual.

Adapun, JFSS kali ini bertema “Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Gizi, Serta Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan dan Industri Pengolahan” yang berfokus meningkatkan petani sebagai pemeran utama dalam industri pangan Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2020/11/24/112953626/pemerintah-bertekad-dampingi-2-juta-petani-kadin-beberkan-skemanya

Terkini Lainnya

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke