Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Trading House Australia Jembatani Produsen Dongkrak Ekspor ke Negeri Kanguru

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Australia setuju meningkatkan nilai perdagangan dengan melakukan ratifikasi perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).

Melalui kesepakatan itu, kedua negara sepakat menghapuskan sebagian besar tarif perdagangan dan secara efektif.

Tujuannya untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang pada tahun 2019 bernilai 7,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 78 triliun.

Salah satu terobosan untuk mendongkrak ekspor Indonesia ke negeri kanguru itu adalah dengan hadirnya Indonesia Trading House Australia (ITHA).

"Kami menjembatani para pengusaha domestik, untuk mempercepat peluang perdagangan komersial dan investasi antara Indonesia dan Australia, terutama di bawah skema Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA)," ujar CEO ITHA Yongki Susilo, Rabu (9/12/2020).

Yongki menjelaskan, Indonesia Trading House Australia adalah perusahaan terbatas terdaftar di Australia, yang dibentuk pada September 2020 sebagai satu-satunya mitra dari Indonesia Chamber of Commerce and Industry (KADIN) Indonesia Trading House.

"Jadi keberadaan kami untuk membantu perusahaan dan UMKM kita dalam menjajakan produknya ke Australia. Ini untuk mendongkrak ekspor kita ke luar negeri apalagi di masa pandemi global yang masih melanda dunia saat ini," jelas dia.

Yongki menambahkan, dengan fokus pada pasar Australia dan Oseania, ITHA akan mengkurasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) yang siap ekspor dan mengundang calon importir untuk mengimpor produk siap.

Berbagai sektor usaha tersebut seperti Produk Makanan & Minuman, Produk khas (Rempah-rempah, Kopi, Teh, dan Makanan Laut), Produk Merek Artisan (Fashion, Sepatu, Furnitur, dan Kerajinan), dan Produk terdaftar GI (Indikasi Geografis).

"Kita harus memanfaatkan kesempatan penghapusan tarif ini sebagai keunggulan. Jangan sampai dilewatkan dan kita hanya jadi konsumen saja," kata Yongki.

Dari data sebelumnya, ekspor-impor antara Australia dan Indonesia pada tahun 2019 menunjukkan Australia fokus di produk ternak senilai 479 juta dollar AS, sereal 214 juta dollar AS, buah-buahan 79 juta dollar AS, dan sayuran 17 juta dollar AS.

Sedangkan ekspor Indonesia ke Australia meliputi produk kayu senilai 179 juta dollar AS, bubuk kertas dan kertas 89 juta dollar AS, sepatu 73 juta dollar AS, serta pakaian 66 juta dollar AS.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto menyebutkan, momentum IA-CEPA ini diharapkan bisa menjaga kelangsungan perdagangan dan daya saing pengusaha Indonesia.

"Seluruh produk ekspor Indonesia ke Australia dihapuskan tarif bea masuknya. Untuk itu tarif preferensi IA-CEPA ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha Indonesia agar ekspor Indonesia meningkat," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2020/12/09/145705826/indonesia-trading-house-australia-jembatani-produsen-dongkrak-ekspor-ke-negeri

Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke