Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenaker Pastikan Penyaluran Bantuan Subsidi Gaji Telah Transparan

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Reza Hafiz memastikan bahwa penyaluran bantuan subsidi gaji atau upah (BSU) telah dilakukan secara transparan.

Terlebih, menurut dia, penyaluran bantuan subsidi gaji atau upah tersebut telah melalui serangkaian tahapan administrasi serta regulasi.

Penyalurannya juga diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tentu ini uang negara, dan kita memberikan bantuan itu tidak seperti uang kaget. Harus ada regulasi dan administrasi keuangannya dan dimonitor oleh BPK dan KPK. Kita juga diperiksa BPK dan kita menyampaikan transparansi keuangan," ujar Reza dalam tanya jawab virtual FMB9 mengenai perkembangan implementasi BSU tahap 2, Kamis (10/12/2020).

Reza menambahkan, penyaluran bantuan subsidi gaji atau upah selalu diinformasikan langsung ke media sosial resmi Kemenaker selama ini.

"Kita itu selalu update, bisa dicek di medsos Kemenaker. Kita sampaikan per batch termin pertama dan per batch termin kedua, itu penyalurannya sudah berapa persen. Setidaknya seminggu sekali itu ada dua sampai tiga kali postingan," kata dia.

Rekomendasi dari KPK juga telah diikuti oleh Kemenaker selama ini, terutama pada penyaluran bantuan subsidi gaji atau upah termin kedua.

Sebab, pemadanan datanya dievaluasi oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Tujuannya agar penerima bantuan subsidi gaji tidak termasuk golongan wajib pajak.

Reza memastikan data penerima subsidi gaji tidak bakal berubah.

"Secara transparansi, itu sudah kami lakukan upaya-upaya tersebut. Termasuk juga datanya tidak diutak-atik, karena saklek datanya oleh BPJS Ketenagakerjaan," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2020/12/10/163211026/kemenaker-pastikan-penyaluran-bantuan-subsidi-gaji-telah-transparan

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke