Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hingga Desember, BI Telah Suntik Likuiditas Rp 694,87 Triliun ke Perbankan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, injeksi diperlukan untuk menjaga kondisi likuiditas tetap longgar, sehingga mendorong suku bunga terus menurun dan mendukung pembiayaan perekonomian.

"Injeksi likuiditas terutama bersumber dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp 155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp 524,07 triliun," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman RDG Desember secara virtual, Kamis (17/11/2020).

Perry menjelaskan, longgarnya likuiditas mendorong membaiknya rasio-rasio keuangan di perbankan.

Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi, yakni 31,52 persen pada November 2020. Begitu pula dengan posisi rata-rata suku bunga PUAB over night sekitar 3,20 persen.

Perry bilang, longgarnya likuiditas dan BI-7DRR yang sudah diturunkan sebanyak 5 kali sepanjang 2020 berkontribusi menurunkan suku bunga deposito dan kredit modal kerja.

Suku bunga masing-masing turun dari 4,93 persen dan 9,38 persen pada Oktober 2020 menjadi 4,74 persen dan 9,32 persen pada November 2020.

"Penurunan suku bunga kredit diperkirakan akan berlanjut dengan longgarnya likuiditas dan rendahnya suku bunga kebijakan Bank Indonesia," ucap Perry.

Lalu, imbal hasil SBN 10 tahun juga turun dari 6,16 persen pada akhir November 2020 menjadi 6,07 persen pada 16 Desember 2020.

"Ke depan, ekspansi moneter Bank Indonesia dan percepatan realisasi anggaran serta program restrukturisasi kredit perbankan diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional," ucap dia.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan BI, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan Oktober 2020 tetap tinggi yakni 23,70 persen.

Sementara rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 3,15 persen (bruto) dan 1,03 persen (neto).

Kendati demikian, fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit pada November 2020 yang masih terkontraksi 1,39 persen (yoy), sedangkan DPK tumbuh 11,55 persen (yoy).

https://money.kompas.com/read/2020/12/17/163710826/hingga-desember-bi-telah-suntik-likuiditas-rp-69487-triliun-ke-perbankan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke