Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Defisit APBN Hingga Akhir November 2020 Capai Rp 883,7 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melaporkan, hingga 30 November 2020, Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit hingga Rp 883,7 triliun.

Angka tersebut setara dengan 5,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, defisit anggaran tersebut setara dengan 85 persen dari target yang ditetapkan dari Perpres 72 tahun 2020 yang sebesar Rp 1.039,2 triliun.

"Defisit besar secara keseluruhan sebesar Rp 883 triliun menunjukkan kenaikan defisit yang sangat besar dibanding tahun lalu, ini menggambarkan bagaimana Covid-19 mempengaruhi kondisi perekonomian dan keuangan negara," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (21/12/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, kontraksi terjadi lantaran penerimaan negara yang lebih rendah dari belanja negara.

Hal itu dikarenakan pemerintah menggelontorkan anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang mencapai Rp 695,2 triliun.

Pendapatan Negara

Sri Mulyani merinci, untuk pendapatan negara tercatat mencapai Rp 1.423 triliun.

Angka tersebut setara dengan 83,7 persen dari target Perpres 72 yang sebesar Rp 1.699,9 triliun.

Sementara bila dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1.670,7 triliun, pendapatan negara mengalami kontraksi 15,1 persen.

"Dan realisasi ini sampai dengan November bila target dalam APBN sebesar Rp 2.233,3 triliun, angka itu di Perpres 72 menjadi Rp 1.699 triliun, ini menunjukkan tantangan yang kita alami," jelas Sri Mulyani.

Bila dirinci lagi berdasarkan komponen penerimaan, untuk penerimaan pajak hingga November 2020 tercatat sebesar Rp 925,34 triliun.

Di dalam Perpres 72 2020 pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar RP 1.198,8 triliun.

Dengan demikian, target penerimaan pajak hingga November 2020 tercapai 77,2 persen.

Adapun bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 1.136 triliun, penerimaan pajak mengalami kontraksi 18,5 persen.

Dari sisi kepabeanan dan cukai penerimaannya mencapai Rp 183,5 triliun.

Angka tersebut setara dengan 89,2 persen dari target Perpres 72 yang sebesar Rp 205,7 triliun.

Penerimaan bea dan cukai tersebut pun masih tumbuh 4,1 persen bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 176,21 triliun.

Sementara untuk PNBP pemerintah berhasil mengumpulkan Rp 304,9 triliun.

Angka tersebut setara dengan 103,7 persen dari target yang ditetapkan dalam Perpres 72 yang sebesar Rp 294,1 triliun.

Sementara bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 362,7 triliun, realisasi tersebut mengalami kontraksi 15,9 persen.

Untuk hibah realisasinya per November 2020 sebesar Rp 9,3 triliun.

Belanja Negara

Untuk belanja negara secara keseluruhan sudah terealisasi Rp 2.306,7 triliun Angka tersebut setara dengan 84,2 persen dari Perpres 72 2020 yang sebesar Rp 2.739,2 triliun.

Bila dibandingkan dengan realsiasi per November 2019 lalu yakni sebesar Rp 2.046,6 triliun, realisasi tersebut tumbuh 12,7 persen.

Belanja pemerintah pusat terealisasi Rp 1.558,7 triliun atau 78,9 persen dari total anggaran belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp 1.975,2 triliun.

"Ini kenaikan belanja yang kami sampaikan dipakai untuk tangani Covid-19 dan dampaknya ke masyarakat. Dengan demikian belanja itu tumbuh 20 persen dibanding tahun lalu yang November belanjakan Rp 1.293 dibanding tahun ini Rp 1.558 triliun kenaikan belanja hingga 20,5 persen," jelas Sri Mulyani.

Bila lebih dirinci, untuk belanja Kementerian atau Lembaha (K/L) tumbuh 18,6 persen dan non K/L tumbuh 22,8 persen.

Belanja K/L realisasinya mencapai Rp 852 triliun lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 718 triliun.

Sementara untuk non K/L realisasinya sebesar Rp 706,5 riliun atau lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 575,3 triliun.

Adapun untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) realiassinya asebesar Rp 700,4 triliun atau 97,9 persen dari Perpres 72 yang sebesar Rp 763,9 triliun.

"Sementara tahun lalu realisasinya Rp 752,9 triliun di November jadi ada sedikit kontraksi 0,7 persen," ujar Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2020/12/21/150156026/defisit-apbn-hingga-akhir-november-2020-capai-rp-8837-triliun

Terkini Lainnya

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke